Ilmu Bagian Dari Ibadah.

Keutama'an Ilmu,Belajar Ilmu,Mengajarkan Ilmu Beserta Dalil Dalilnya Dari Dalil NaQl,Dan AQl.

       

      1.Garis Besar Tentang Dalil Dalil NaQl Yang Berkaitan Dengan Keutama'an (Fadlilah) Ilmu (Pengetahuan),Belajar Ilmu Pengetahuan Dan Mengajarkan Ilmu Pengetahuan.


         1.Keunggulan (فضيلة) Ilmu.

                    بسم الله الرحمن الرحيم
                           
           A.Dalil Dalil Tentang Keutama'an Ilmu Yang Bersumber Dari Ayath2 Al Qur'anul Kariem.
                   بسم الله الرحمن الرحيم

   1.Firman Allah Dalam Surat Ali Imron:18
شَهِدَ اللّٰهُ اَنَّهٗ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۙ وَا لْمَلٰٓئِكَةُ وَاُولُوا الْعِلْمِ قَآئِمًا بِۢا لْقِسْطِ ۗ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ۗ 
"(Allah menyaksikan) artinya menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya dengan dalil-dalil dan ayat-ayat (bahwasanya tidak ada Tuhan) yakni tidak ada yang disembah dalam wujud ini dengan benar (melainkan Dia, dan) menyaksikan pula atas yang demikian itu (para malaikat) dengan pengakuan mereka (dan orang-orang yang berilmu) dari kalangan para nabi dan orang-orang beriman, baik dengan keyakinan maupun dengan perkataan (menegakkan keadilan) dengan mengatur makhluk ciptaan-Nya. Manshub disebabkan kedudukannya sebagai hal, sedangkan yang menjadi amilnya ialah arti keseluruhan yakni hanya Allahlah yang mengatur makhluk-Nya dengan seadil-adilnya. (Tidak ada Tuhan melainkan Dia) diulangi kembali memperkokoh perkataan sebelumnya (Yang Maha Perkasa) dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam perbuatan dan ciptaan-Nya."
(Jalalain,Ali 'Imran Surath Ke 3 Ayat 18).
      Maka Perhatikanlah Dengan Renungan Mata Hati,Bagaimana Allah SWT,Memulai Dengan DzatNYa,Memberikan Urutan No Dua Pada Malaikat,Dan Urutan Ke Tiga Pada Ahli (Pemilik) Ilmu.Terlepas Dari Hal Ini Karena Memuliakan,Mengunggulkan,Memperjelas Cahaya Keilmuan,Serta Menghormati.

      2.Firman Allah Dalam Surath Al Mujadilath.
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا قِيْلَ لَـكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَا فْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَـكُمْ ۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَا نْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ ۙ وَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
"(Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepada kalian, Berlapang-lapanglah) berluas-luaslah (dalam majelis) yaitu majelis tempat Nabi saw. berada, dan majelis zikir sehingga orang-orang yang datang kepada kalian dapat tempat duduk. Menurut suatu qiraat lafal al-majaalis dibaca al-majlis dalam bentuk mufrad (maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untuk kalian) di surga nanti. (Dan apabila dikatakan, Berdirilah kalian) untuk melakukan sholat dan hal-hal lainnya yang termasuk amal-amal kebaikan (maka berdirilah) menurut qiraat lainnya kedua-duanya dibaca fansyuzuu dengan memakai harakat damah pada huruf Syinnya (niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian) karena ketaatannya dalam hal tersebut (dan) Dia meninggikan pula (orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat) di surga nanti. (Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan)."
(jalalain,Al-Mujadilah Surath Ke 58,Ayat 11)
      Ibnu Abas Berkata:
 للعلماء درجات فوق المؤمنين بسبعمائة درجة ما بين الدرجتين مسيرة خمسمائة عام
Bagi Ulama' Memiliki Beberapa Derajat Diatas Derajat Orang Orang Yang Beriman,Dengan Selisih Tujuh Ratus Derajat Yang Mana Perjalanan Derajat Diantara Dua Derajat Berjarak lima Ratus Tahun.

     3.Firman Allah Azzumar Ayath 9.
اَمَّنْ هُوَ قَا نِتٌ اٰنَآءَ الَّيْلِ سَاجِدًا وَّقَآئِمًا يَّحْذَرُ الْاٰخِرَةَ وَيَرْجُوْا رَحْمَةَ رَبِّهٖ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَا لَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ ۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَ لْبَا بِ
"(Apakah orang) dibaca Amman, dan dapat dibaca Aman (yang beribadah) yang berdiri melakukan amal ketaatan, yakni sholat (di waktu-waktu malam) di saat-saat malam hari (dengan sujud dan berdiri) dalam sholat (sedangkan ia takut kepada hari akhirat) yakni takut akan azab pada hari itu (dan mengharapkan rahmat) yakni surga (Rabbnya) apakah dia sama dengan orang yang durhaka karena melakukan kekafiran atau perbuatan-perbuatan dosa lainnya. Menurut qiraat yang lain lafal Amman dibaca Am Man secara terpisah, dengan demikian berarti lafal Am bermakna Bal atau Hamzah Istifham (Katakanlah, Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?) tentu saja tidak, perihalnya sama dengan perbedaan antara orang yang alim dan orang yang jahil. (Sesungguhnya orang yang dapat menerima pelajaran) artinya, man menerima nasihat (hanyalah orang-orang yang berakal) yakni orang-orang yang mempunyai pikiran."
(Jalalain,Az-Zumar  Surat Ke 39, Ayat 9).

        4.Firman Allah Fathir Ayath 28.
وَمِنَ النَّاسِ وَا لدَّوَآ بِّ وَا لْاَنْعَا مِ مُخْتَلِفٌ اَ لْوَا نُهٗ كَذٰلِكَ ۗ اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰٓ ؤُا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ
"(Dan demikian pula di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya) sebagaimana beraneka ragamnya buah-buahan dan gunung-gunung. (Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama) berbeda halnya dengan orang-orang yang jahil seperti orang-orang kafir Mekah. (Sesungguhnya Allah Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Pengampun) terhadap dosa hamba-hamba-Nya yang mukmin."
(Jalalain Fatir Surath Ke 35,Ayat 28).

        5.Firman Allah Ar Ra'ad Ayat 43.
وَيَقُوْلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَسْتَ مُرْسَلًا ۗ قُلْ كَفٰى بِا للّٰهِ شَهِيْدًۢا بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْ ۙ وَمَنْ عِنْدَهٗ عِلْمُ الْكِتٰبِ
"(Berkatalah orang-orang kafir) kepadamu (Kamu bukan seorang yang dijadikan rasul. Katakanlah) kepada mereka (Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kalian) atas kebenaranku (dan antara orang yang mempunyai ilmu Kitab.) dari kalangan orang-orang yang beriman, Yahudi dan Nasrani."
(Jalalain,Ar-Ra'd Surath Ke 13, Ayat 43).

       6.Firman Allah Dalam Surath Annaml:40.
قَا لَ الَّذِيْ عِنْدَهٗ عِلْمٌ مِّنَ الْـكِتٰبِ اَنَاۡ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ يَّرْتَدَّ اِلَيْكَ طَرْفُكَ ۗ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهٗ قَا لَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْ ۗ لِيَبْلُوَنِيْٓءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُ ۗ وَمَنْ شَكَرَ فَاِ نَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖ ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِ نَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ
"(Seorang yang mempunyai ilmu dari Al kitab) yang diturunkan (berkata,) ia bernama Ashif ibnu Barkhiya; dia terkenal sangat jujur dan mengetahui tentang asma Allah Yang Teragung, yaitu suatu asma apabila dipanjatkan doa niscaya doa itu dikabulkan (Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip) jika kamu tujukan pandanganmu itu kepada sesuatu. Maka Ashif berkata kepadanya, Coba lihat langit itu, maka Nabi Sulaiman pun menujukan pandangannya ke langit, setelah itu ia mengembalikan pandangannya ke arah semula sebagaimana biasanya, tiba-tiba ia menjumpai singgasana ratu Balqis itu telah ada di hadapannya. Ketika Nabi Sulaiman mengarahkan pandangannya ke langit, pada saat itulah Ashif berdoa dengan mengucapkan Ismul A'zham, seraya meminta kepada Allah supaya Dia mendatangkan singgasana tersebut, maka dikabulkan permintaan Ashif itu oleh Allah. Sehingga dengan seketika singgasana itu telah berada di hadapannya. Ibaratnya Allah meletakkan singgasana itu di bawah bumi, lalu dimunculkan-Nya di bawah singgasana Nabi Sulaiman. (Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak) telah berada (di hadapannya, ia pun berkata, Ini) yakni didatangkannya singgasana itu untukku (termasuk karunia Rabbku untuk mencoba aku) untuk menguji diriku (apakah aku bersyukur) mensyukuri nikmat, lafal ayat ini dapat dibaca Tahqiq dan Tas-hil (atau mengingkari) nikmat-Nya. (Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya) artinya pahalanya itu untuk dirinya sendiri (dan barang siapa yang ingkar) akan nikmat-Nya (maka sesungguhnya Rabbku Maha Kaya) tidak membutuhkan kesyukurannya (lagi Maha Mulia) yakni tetap memberikan kemurahan kepada orang-orang yang mengingkari nikmat-Nya."(An-Naml Surath Ke 27,Ayat 40),Ayat Diatas Laksana Sebagai Pengingat Bahwa Seorang Yang Mempunyai Ilmu Dari Al Kitab (Dalam Tafsir Jalalain Di Terangkan Bahwa Orang Yang Di Maksud Adalah Ashif Ibnu Balkhiya)Menyatakan Kesanggupannya Dengan Kekuatan Ilmu.

       7.Firman Allah Al Qosos Ayath 80.
وَقَا لَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ وَيْلَـكُمْ ثَوَا بُ اللّٰهِ خَيْرٌ لِّمَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَا لِحًـا ۚ وَلَا يُلَقّٰٮهَاۤ اِلَّا الصّٰبِرُوْنَ
"(Berkatalah) kepada mereka (orang-orang yang dianugerahi ilmu) tentang apa yang telah dijanjikan oleh Allah kelak di akhirat, (Kecelakaan yang besarlah bagi kalian) lafal Wailakum ini adalah kalimat hardikan (pahala Allah) di akhirat berupa surga (adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh) daripada apa yang diberikan oleh Allah kepada Karun di dunia (dan tidak diperoleh pahala itu) yakni surga (kecuali oleh orang-orang yang sabar) di dalam menjalankan ketaatan dan menjauhi maksiat."
(Jalalain,Al-Qasas Surath Ke 28,Ayat 80).Allah Menjelaskan Bahwa Agungnya Ketentuan Akhirath Hanya Bisa Di Ketahui,Dengan Adanya Lantaran Ilmu.

       8.Firman Allah Dalam Surath Ankabut:43.
وَتِلْكَ الْاَمْثَا لُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ ۚ وَمَا يَعْقِلُهَاۤ اِلَّا الْعٰلِمُوْنَ
"(Dan perumpamaan-perumpamaan ini) yang ada dalam Alquran (Kami buatkan) Kami jadikan (untuk manusia; dan tiada yang memahaminya) yang mengerti akan perumpamaan-perumpamaan ini (kecuali orang-orang yang berilmu) yakni, orang-orang yang berpikir."
(Jalalain,Al-'Ankabut 29: Ayat 43).

       9.Firman Allah Dalam Surath Annisa:83.
وَاِذَا جَآءَهُمْ اَمْرٌ مِّنَ الْاَمْنِ اَوِ الْخَـوْفِ اَذَاعُوْا بِهٖ ۚ وَلَوْ رَدُّوْهُ اِلَى الرَّسُوْلِ وَاِ لٰۤى اُولِى الْاَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِيْنَ يَسْتَنْبِۢطُوْنَهٗ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ لَا تَّبَعْتُمُ الشَّيْطٰنَ اِلَّا قَلِيْلًا
"(Dan apabila datang kepada mereka suatu berita) mengenai hasil-hasil yang dicapai oleh ekspedisi tentara Nabi saw. (berupa keamanan) maksudnya kemenangan (atau ketakutan) maksudnya kekalahan (mereka lalu menyiarkannya). Ayat ini turun mengenai segolongan kaum munafik atau segolongan orang-orang mukmin yang lemah iman mereka, dan dengan perbuatan mereka itu lemahlah semangat orang-orang mukmin dan kecewalah Nabi saw. (Padahal kalau mereka menyerahkannya) maksudnya berita itu (kepada Rasul dan kepada Ulil amri di antara mereka) maksudnya para pembesar sahabat, jika mereka diam mengenai berita itu menunggu keputusannya (tentulah akan dapat diketahui) apakah hal itu boleh disiarkan atau tidak (oleh orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya) artinya yang mengikuti perkembangannya dan dituntut untuk mengetahuinya, mereka adalah orang-orang yang berhak menyiarkan berita itu (dari mereka) yakni Rasul dan Ulil amri (Dan kalau bukanlah karena karunia Allah kepadamu) yakni dengan agama Islam (serta rahmat-Nya) kepadamu dengan Alquran (tentulah kamu sekalian akan mengikuti setan) untuk mengerjakan kekejian-kekejian yang diperintahkannya (kecuali sebagian kecil saja di antaramu) yang tidak."
(Jalalain,An-Nisa' 4: Ayat 83).Ma'nanya Suatu Berita Itu Yang Berkembang Peristiwanya Berdasarkan Fakta,Khukumnya Di Kembalikan Pada Istinbath Para Pembesar Sahabat,Yang Mana Tingkatan Mereka Di Samakan Dengan Tingkatan Para Nabi,Pada Hal Tentang Tersingkapnya Khukum Allah.

        10.Firman Allah Al A'raf Ayath 26.
يٰبَنِيْۤ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْاٰتِكُمْ وَرِيْشًا ۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ۙ ذٰلِكَ خَيْرٌ ۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ
"(Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian) Kami telah menciptakannya untuk kamu (untuk menutupi) guna menutupi (auratmu dan pakaian perhiasan) pakaian yang digunakan sebagai perhiasan. (Dan pakaian takwa) yakni amal saleh dan akhlak yang baik; dengan dibaca nashab karena diathafkan kepada lafal libaasan, dan dibaca rafa' sebagai mubtada sedangkan khabarnya ialah jumlah berikut ini (itulah yang lebih baik. Yang demikian itu adalah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah) bukti-bukti yang menunjukkan kekuasaan-Nya (mudah-mudahan mereka selalu ingat) kemudian mau beriman; di dalam jumlah ini terkandung iltifat atau kata sindiran terhadap mukhathab atau orang yang diajak bicara."
(Jalalain,Al-A'raf Surath Ke 7,Ayat 26),Al Ghazali Mengemukakan:Di Katakan Dalam Ayat Diatas Bahwa,Yang Di Maksud Pakaian Adalah Ilmu,Sedangkan Pakaian Perhiasan Di Maksudkan Adalah Yakien,Dan Yang Di Maksud LibasutaQwa(Pakaian Takwa) Adalah Al Khaya'(Malu).

        11.Firman Allah Dalam Surath Al A'rof:52.
وَلَقَدْ جِئْنٰهُمْ بِكِتٰبٍ فَصَّلْنٰهُ عَلٰى عِلْمٍ هُدًى وَّرَحْمَةً لِّـقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ
"(Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan kepada mereka) para penduduk Mekah (sebuah Kitab) yakni Alquran (yang Kami telah menjelaskannya) telah Kami terangkan melalui berita-beritanya, janji-janjinya dan ancaman-ancamannya (atas dasar pengetahuan Kami) menjadi hal, yakni Kami mengetahui tentang apa yang terincikan di dalamnya (menjadi petunjuk) menjadi hal bagi dhamir ha (dan rahmat bagi orang-orang yang beriman) kepadanya."
(Jalalain,Al-A'raf  Surath Ke 7,Ayat 52).

        12.Firman Allah,Al A'rof Ayat 7.
فَلَنَقُصَّنَّ عَلَيْهِمْ بِعِلْمٍ وَّمَا كُنَّا غَآئِبِيْنَ
"(Maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka dengan penuh pengetahuan). Kami akan menceritakan kepada mereka tentang apa-apa yang telah mereka perbuat dengan penuh pengetahuan (dan Kami sekali-kali tidak gaib) untuk menyampaikan kepada rasul-rasul dan umat-umat terdahulu tentang apa-apa yang pernah mereka perbuat."
(Jalalain, Al-A'raf Surath Ke  7,Ayat 7).

        13.Firman Allah,Al Ankabut Ayath 49.
بَلْ هُوَ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ فِيْ صُدُوْرِ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ ۗ وَمَا يَجْحَدُ بِاٰيٰتِنَاۤ اِلَّا الظّٰلِمُوْنَ
"(Sebenarnya Alquran itu) Alquran yang kamu datang dengan membawanya (adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu) orang-orang mukmin yang menghafalnya. (Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang zalim) yakni orang-orang Yahudi; mereka mengingkarinya, padahal Alquran telah jelas bagi mereka."
(Jalalain, Al-'Ankabut Surath Ke 29,Ayat 49).

        14.Firman Allah Dalam Surath Arrokhman.
خلق الإنسان  علمه البيان
"(Dia menciptakan manusia) jenis manusia."
"(Mengajarinya pandai berbicara) atau dapat berbicara."
(Jalalain, Ar-Rahman Surath Ke 55,Ayat 3_4),Ayath2 Yang Demikian Di Sebutkan Sesungguhnya Hanya Untuk Memaparkan Rasa Terima Kasih.

         B.Dalil Dalil Tentang Keutama'an Al Ilmu Yang Bersumber Dari Akhbar/Informasi Informasi Riwayath Al Khadits.

     1.Rosulullah SAW Bersabda:
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين ويلهمه رشده
"Barang Siapa Yang Di Kehendaki Allah Mendapatkan Kebaikan,Maka Ia Akan Di Pahamkan Oleh Allah,Dalam Urusan Agama,Dan Allah Akan memberikan Ilham Padanya Tentang Petunjuknya".(Takhrij:MutafaQ Alaihi,Al Bukhori :71,Muslim 175_1073,Dari Khaditsnya Mu'awiyath Bin Abi Sufyan,Kecuali Sabda Nabi Yang Berupa"Dan Allah Akan Memberikan Ilham Padanya Tentang Petunjuknya",Maka Ini Adalah Ziyadath,Menurut Aththabrani Dalam Al Kabir).

     2.Rosulullah SAW Bersabda:
العلماء ورثة الأنبياء
"Ulama' Adalah Pewaris Para Nabi".(Oleh Abu Daud,Attirmidzi,Ibnu Majah,Ibnu Khiban,Dalam Kitab Sokhikhnya,Dari Khaditsnya Abu Darda')Dan Telah Ma'lum,Bahwa Tidak Ada Tingkatan Wujud Apapun  Diatas Tingkatan Kenabian,Dan Tidak Ada Integritas Terwujud Apapun Diatas Integritas Tingkatan Pewaris Para Nabi.

     3.Rosulullah SAW Bersabda:
 يستغفر للعالم ما في السموات والأرض
"Akan Memintakan Ampunan Terhadap Orang Yang Berilmu Apa Yang Ada Di Langit Dan Di Bumi" (Telah Terdahulu,Sebagian Dari Khaditsnya Abu Darda') Berkata Al Ghazali"Posisi Yang Manakah Yang Akan Melebihi Diatas Posisinya Orang Yang Malaikat Langit Dan Bumipun Memintakan Ampunan Padanya"

      4.Rosulullah SAW Bersabda:
 إن الحكمة تزيد الشريف شرفا وترفع المملوك حتى يدرك مدارك الملوك
"Sesungguhnya Al Khikmath (Hikmah)Itu Akan Menambahkan Kemulya'an Pada Orang Terhormat,Dan Akan Mengangkat Derajatnya Sahaya Sehingga Ia Dapat Mencapai,Capaian Para Raja".(Takhrij Oleh:Abu Nai'm Dalam Al Khuliyath,Ibnu Abdi Al Barr Tentang Penjelasan Ilmu,Serta Abdul Ghoni Al Azdiy Tentang Adabul Mukhadits Dari Khaditsnya Anas Bin Malik,Dengan Sanad Yang Dlo'if),Nabi SAW Sungguh Telah Mengingatkan Akan Hal Ini,Atas Buahnya Ilmu Di Dalam Dunia,Dan Sudah Ma'lum Bahwa Sesungguhnya Akhirat Itu Lebih Baik Dan Lebih Kekal.

       5.Rosulullah SAW Bersabda:
خصلتان لا يكونان في منافق حسن سمت وفقه في الدين
"Dua Perangai,Yang Tidak Akan Pernah Ada Pada Orang MunafiQ,Perilaku Yang Baik,Dan Pemahaman(Pandai) Dalam Ilmu Agama".(Oleh:Attirmidzi Dari Khaditsnya Abu Ghurairoth,Beliau Berkata"Khadits Ghorib").Al Ghazali Berkata"Tentang Khadits,Yang Menjelaskan Tentang KemunafiQan,Tidak Menenangkan Hati Para Ahli FiQh Pada  Zamannya,Maka Sesungguhnya FiQh Yang Di Maksudkan Dalam Hadits Bukan FiQh,Sebagaimana Yang Engkau (Pembaca Ikhya' Al Ghazali)Sangkakan,Tentang Ma'na FiQh,Akan Di Terangkan Pada Keterangan Yang Akan Datang,Sedangkan Serendah Rendahnya Derajat Orang Yang FaQih Yaitu Mengetahui Bahwa Akhirath Itu Lebih Baik Dari Pada Dunia,Pengertian Ini Ketika Membenarkan Dan Mendominasi Ahli FiQh,Maka Dengan Dfenisi Tsb Bisa Melepaskan Dari Perangai MunafiQ Dan Riya'

      6.Rosulullah SAW Bersabda:
أفضل الناس المؤمن العالم الذي إن احتيج إليه نفع وإن استغنى عنه أغنى نفسه
"Lebih Utamanya Seorang Mu'min Ialah Orang Yang Aliem,Yang Ketika Di Butuhkan Ia Bisaemberi Manfa'at,Dan Bila Dia Tidak Di Butuhkan Maka Ia Akan Mencukupi Anda Dirinya".(Oleh:Al BaihaQi,Dalam Su'ubul Iman,Sebagai Hadits MauQuf Pada Abu Darda' Dengan Sanad Yang Dlo'if,Beliau Tidak Melihatnya Sebagai Khadits Marfu')

       7.Nabi Sholallahu A Wasalam Bersabda:
الإيمان عريان ولباسه التقوى وزينته الحياء وثمرته العلم
"Ilmu Itu (Di Ibaratkan) Telanjang,Pakaiannya Adalah TaQwa,Perhiasannya Adalah Malu,Dan Buahnya Adalah Ilmu".(Oleh Al Khakiem,Dalam Tarikh Naisabur,Dari Khaditsnya Abu Darda' Dengan Musnad Yang Lemah,Menurut Penilaian Al IroQi,Dalam Kitab Al Mughni Al Khaml Al Asfar Fi Takhriji Ma Fil Ikhya' Minal Akhbar(1:10)Al Ajluni,Sebagaimana Di Kemukakan Oleh Assuyuthi Dalam Kitab Jami Al Akhadits(11:61),Yang Menilai Bahwa Khadits Ini Merupakan Khadits Maudlu'(Palsu),Penilaian Yang Demikian Juga Di Kemukakan Oleh Al Ridlo Al Shaghoni Dalam Kitab Maudlu' Atssaghoni(1:2).

       8.Rosulullah SAW Bersabda:
أقرب الناس من درجة النبوة أهل العلم والجهاد أما أهل العلم فدلوا الناس على ما جاءت به الرسل وأما أهل الجهاد فجاهدوا بأسيافهم على ما جاءت به الرسل
"Manusia Yang Paling Dekat Dengan Derajat Kenabian Adalah Ahli Ilmu (Pemilik Ilmu) Dan Ahli Jihad,Adapun Ahli Ilmu,Maka Mereka Memberikan Petunjuk Pada Manusia Atas Apa Yang Di Bawa Oleh Para Rosul,Sedangkan Ahli Jihad Maka Mereka Berjihad(Berjuang)Dengan Pedang2 (Senjata) Mereka Atas Apa Yang Di Bawa Oleh Para Rosul".(Dari Riwayath Khaditsnya Ibnu Abas,Oleh:Abu Nuaim Dalam Kitab Fadlul Aliem Al Afief,Menurut Penelitian Al IroQi Sanad Khadits Ini Berbobot Dlo'if (Lemah) Dalam Kitab (Al Mughni,1:11)Penelitian Yang Sama Juga Di Kemukakan Oleh Assakhowi Dalam Kitab Al MaQosidu Al Khasanath,1:151).

        9.Rosulullah SAW Bersabda:
لموت قبيلة أيسر من موت عالم
"Sungguh,Matinya Satu Qobilath(Suku) Itu Lebih Ringan Dari Pada Matinya Aliem (Orang Yang Berilmu)"(Oleh Athabrani Dan Ibnu Abdi Al Barr,Dari Khaditsnya Abu Darda',Sedangkan Khadits Aslinya Pada Abu Darda' "

       10.Rosulullah SAW Bersabda:
الناس معادن كمعادن الذهب والفضة فخيارهم في الجاهلية خيارهم في الإسلام إذا فقهوا
"Manusia Itu Di Umpamakannya Laksana Barang Tambang,Bak Tambang Perak Dan Emas,Maka Orang Orang Pilihan Mereka Di Masa Jahiliah,Adalah Juga Menjadi Orang Orang Pilihan Mereka Sendiri Di Masa Islam,Ketika Mereka Pandai(Faham Ilmu Agama Islam)".(Khadits MutafaQ Alaihi,Dari Abu Ghurairoth,Diriwayathkan Oleh:Al Bukhori,Skhokikh,11:176,11:314,Al Muslim,Sokhikh,12:34,13:89,Akhmad Bin Khanbal,Musnad,15:224).

        11.Rosulullah SAW Bersabda:
يوزن يوم القيامة مداد العلماء بدم الشهداء
"Pada Hari Qiyamath Nanti,Tinta Ulama' Itu Akan Di Timbang Dengan Darah Orang Orang Yang Mati Syahid"(Menurut Imam Assuyuthi Dan Penulis Kitab 'Kasyf Al Khofa',2:400,Khadits Ini Di Riwayathkan Oleh Assyafi'i Dari Sahabat Anas Bin Malik,Dan Al Mauhibiy Dari Imron Ibn Al Khusaini,Serta Ibnu Abd Al Barr Dari Abu Darda',Dan Ibnu Al Jauzi Dari Annu'man Ibnul Al Basyir.Semua Sanad Tersebut Berbobot Dlo'if Akan Tetapi Saling Kuat Menguatkan,Demikian Penilaian Al Manawi Dalam Faidh Al Qadir,6:466,Tetapi Penilaian Al Manawi Ini Tidak Di Ikuti Oleh Ulama' Yang lainnya.

        12.Rosulullah SAW Bersabda:
من حفظ على أمتي أربعين حديثا من السنة حتى يؤديها إليهم كنت له شفيعا وشهيدا يوم القيامة
"Barang Siapa Yang Hafal Empat Puluh Hadits Dari Assunath Atas Umatku,lalu Kemudian Menunaikannya  Pada Umath,Maka Aku Akan Menjadi Pemberi Syafa'at,Dan Menjadi Saksinya Pada Hari Qiyamath"(Khadits Ini Di Riwayathkan Oleh Ibnu Abd Albarr Dari Sahabat Ibnu Umar 'Abdullah Ibn Umar' Ibn Al Barr Sebagaimana Di Kutip Oleh Al IroQi Menilai Khadits Ini Berkualitas Dlo'if ' Al Mughni,1:15).

       13.Rosulullah SAW Bersabda:
من حمل من أمتي أربعين حديثا لقي الله عز وجل يوم القيامة فقيها عالما
"Barang Siapa Dari Ummathku Yang Hafal Empat Puluh Hadits,Maka Ia Bertemu Dengan Allah Azza Wa Jalla Pada Hari Qiyamath Sebagai Orang Yang FaQih Lagi Aliem" (Di Kutip Oleh:Ibnu Abdi Al Barr,Dari Khaditsnya Anas Bin Malik,Dengan Sanad Yang Dlo'if).

       14.Nabi Shalallahu A Wasalam Bersabda:
من تفقه في دين الله عز وجل كفاه الله تعالى ما أهمه ورزقه من حيث لا يحتسب
"Barang Siapa Yang TafaQuh(Mempelajari Pemahaman Ilmu Agama)Tentang Agama Allah Azza Wa Jalla,Maka Allah Ta'ala Mencukupkan Apa Yang Menjadi Keperluannya Dan Memberikannya RizQi Dari Arah Yang Tidak Dia Sangka Sangka".(Berkata Al IroQi:Khadits Ini Di Riwayathkan Oleh Al Khotib,Al Baghdadi Dalam Kitab Tarikhnya Dari Abdullah Ibn Al Jauziy Al Zabiediy Dengan Kualitas Sanad Yang Dlo'if,Al Mughni,1:17).

      15.Rosulullah SAW Bersabda:
أوحى الله عز وجل إلى إبراهيم عليه السلام يا إبراهيم إني عليم أحب كل عليم
"Allah Azza Wa Jalla Memberi Wahyu Kepada Nabi Ibrohim Alaihisalam..'Wahai Ibrohim,Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui,Aku Mencintai Terhadap Setiap Orang Yang Berilmu (Pandai Dalam Ilmu Agama)'. (Hadits Ini Di Kemukakan Oleh Ibn Abd Al Barr Secara MualaQ Tanpa Mengemukakan Sanadnya,Al IroQi Dalam Kitab Al Mughni,1:18).

      16.Nabi Sholallahu Alaihi Wasalam Bersabda:
العالم أمين الله سبحانه في الأرض
"Orang Yang Aliem (Pandai Dalam Ilmu Agama)Adalah Kepercaya'an Allah Yang Maha Suci Diatas Bumi". (Hadits Ini Di Riwayathkan Oleh Ibnu Abd Al Barr Dari Sahabat Mu'adz Bin Jabal Dengan Bobot Sanad Yang Dlo'if,Lihat:Assuyuthi,Al Jami' Assoghier,2:108,Lihat:Al IroQi Dalam Al Mughni,1:13).

       17.Rosulullah SAW Bersabda:

صنفان من أمتي إذا صلحت صلح الناس وإذا فسدوا فسد الناس الامراء والفقهاء
"Dua Golongan Dari Ummathku Yang Apabila Mereka Baik(Maslakhath) Maka Manusia Menjadi Baik,Dan Apabila Mereka Rusak(Mafsadath)Maka Manusia Menjadi Rusak,Yaitu Umaro' (Para Pemegang Pemerintahan)Dan Orang Orang Yang Membidangi (Ahli) FiQh (Ulama')".(Hadits Ini Dari Abdullah Ibn Abbas Di Riwayathkan Secara Marfu'(Bersumber Dari Nabi)Oleh Tamam,Lihat:Fawaid,1:238,Abu Nuaim,Lihat:Hilyatul Auliya',4:96,Juga Oleh Ibnu Abd Al Barr,Lihat:Jami' Bayan Al Ilmi,2:291,Sanadnya Melalui Mukhamad Ibn Ziyad Al Yasykuri Dari Maimun Ibn Mihron Dari Abdullah Ibn Abbas,Al IroQi Menilainya Sebagai Khadits Dlo'if,lihat:Al Mughni 1:20).

       18.Rosulullah SAW Bersabda:

إذا أتى علي يوم لا أزداد فيه علما يقربني إلى الله عز وجل فلا بورك لي في طلوع شمس ذلك اليوم
"Apabila Hari Di Datangkan Padaku,Yang Di Hari Itu Aku Tidak Bertambah Ilmu,Yang Bisa Mendekatkanku Kepada Allah Azza Wa Jalla,Maka Aku Tidak Mendapatkan Telah Di Berkahi (Pada Diriku) Pada Terbitnya Matahari Di Hari Itu".(Khadits Dari Ummul Mu'minien A'isyath RA,Yang Bersumber Dari Rosulullah Ini Di Riwayathkan oleh Atthabrani Dalam Al Mu'jam Al Ausath 14:403,Abu Rohawaih Dalam musnad,2:553,Oleh Ibnu Abd Al Barr Dalam Jami' Bayanul Ilm' 1:255,Ibnu Al MuQri'i Dalam Mu'jam 3:337,Dan Abu Nu'aim Dalam Hilyatul Auliya' 8:188,Semua Jalur Sanad Tersebut Melalui Al khakam Ibn Abdullah,Al Hakam Ini Di Nilai Oleh Abu Khatiem Arrozie Sebagai Periwayath Pendusta (Al Kadzaab),Sehingga Karenanya Khadits Ini Di Nilai sebagai Hadits Yang Dlo'if Oleh Al Haitsami Dalam Majma' Azzawa'id 1:78,Assakhowie Dalam Al MaQoshidul Khasanath 1:173 ,Al Ajluni W. 1162 H,Dalam Kasyful Khofa' 1:75 Dan Al IroQi Dalam Kitab Al Mughni 1:21 ).

        19.Nabi SAW Bersabda,Tentang Fadlilah (Unggul) nya Ilmu Atas Ibadah Dan Syahid (Wafat Dalam Keada'an Syahid):

فضل العالم على العابد كفضلي على أدنى رجل من أصحابي
"Keutama'an Orang Yang Aliem Atas Orang Yang Ahli Ibadah Itu Laksana Keutama'anku Atas Seorang Yang Berada Pada Posisi Paling Rendah Dari Sahabat Sahabatku" (Khadits Di Riwayathkan Dari Abu Umamath Dari Nabi SAW,Oleh Attirmidzi Dalam Sunnan,9:299,Thabrani Dalam Al Mu'jam Al Ausath ,7:267,Serta Addaromi Dalam Sunan,1:324,Khadits Ini Di Nilai Sebagai Khadits Khasan Sokhikh Oleh Attirmidzi Dan Al IroQi ,Al Mughni, 1:22 ).
      Imam Al Ghazali Berkata:Maka Perhatikanlah,Bagaimana Ilmu Itu Di Jadikan Sebagai Pembanding Untuk Derajat Kenabian,Dan Perhatikanlah Bagaimana Tingkatan Yang Hanya Semata Mata (Murni)Amal,Itu Di Tenggerkan Kedudukannya Jauh Dari Keutama'an Ilmu,Bila Seorang Yang Beribadath (Abied) Itu Tidak Sunyi Dari Ilmu Tentang Ibadah Yang Ia Lestarikan,Maka Keberada'an Ibadah Yang Ia Kerjakan (Berdasarkan Ilmunya) Merupakan Ibadah Yang Sebenarnya,Dan Bilakah Tidak Demikian,Maka Ibadah Yang Ia Lestarikan Tanpa Ilmunya Bukanlah Ibadah Yang Sebenarnya.
       20.Rosulullah SAW Bersabda:

فضل العالم على العابد كفضل القمر ليلة البدر على سائر الكواكب
"Keutama'an Orang Aliem Atas Ahli Ibadah Itu Laksana Kelebihan (Keunggulan) Bulan Pada Malam Bulan Purnama (Yang Mengalahkan) Atas Seluruh Bintang Bintang" (Hadis Ini Adalah Potongan Hadits Yang Panjang,Di Riwayathkan Dari Nabi SAW,Dari Sahabath Abu Darda' Di Kutip Oleh Abu Daud ,Sunna Abu Daud 10:49,Oleh Attirmidzi Dalam Sunnan Attirmidzi 9:296,Ibnu Majah ,Sunan Ibnu Majah ,1:181, Oleh Addaromi ,Sunnan ,1:383,Dan Ibnu Khiban,Shahikh Ibn Hibban, 1:171 ).

        21.Nabi Sholallahu Alaihi Wasalam Bersabda:

يشفع يوم القيامة ثلاثة الأنبياء ثم العلماء ثم الشهداء
"Akan Memberi Syafa'at Pada Hari Qiyamath Nanti,Tiga Macam Orang,Yaitu Para Nabi,Ulama' Kemudian Syuhada' (Orang Orang Yang mati Syahid)" (Ada Dua Mathan Khadits Yang Mirip Seperti Khadits Ini
     Pertama:"Awwalu Man Yasyfa'u Yaumal Qiyamathi Al Anbiya' Tsumal Ulama' Tsumas Syuhada' "Khadits Dengan Mathan Ini Di Riwayathkan Oleh Al Khatib Al Baghdadi,Dalam Attariekh ,11:177 ,Oleh Addaiylami Dalam Al Musnad,5:519 ,Al Bazaar Dan Abu Al Syaikh,Dalam Attsawab,Sanad Khadits Ini Berkualitas Maudlu'/Palsu,Karena Dalam Sanadnya Terdapat Anbasah Ibn Abdurrahman Dan AlaQ Ibn Abi Muslim,Anbasah Ibn Abdurakhman Matruk Dan Di Kategorikan Pemalsu Khadits,Oleh Abu Khatiem Arrozie,Sedangkan AlaQ Ibn Abi Muslim Adalah Rowi Yang Majhul,Lihat: Assuyuthi Dalam Jami' Al akhadits ,10:311.
     Yang Kedua:Dengan Teks Mathan "Yasyfa'u Yaumal Qiyamathi Tsalatsatun :Al Anbiya' Tsumal Ulama' Tsumassyuhada' "Khadits Dengan Mathan Ini Di Takhrij Oleh Ibnu Majah  Dalam Sunnan Ibnu Majah ,12:372,Al Bushairy 4:260,Ibn Abd Al Barr Dalam Jami' Bayanul Ilm' 1:30,Nashr Al MuQodasi Serta Ibnu Assakier,Khadits Dengan Mathan Kedua Ini Sanadnya Juga Melalui Anbasah Ibn Abdurakhman Dan AlaQ Ibnu Muslim,Khadits Ini Berkualitas Lemah Menurut Al IroQi Dalam Al Mughni 1:24.) Berkata Imam Abu Khamid Al Ghazali:Alangkah Agungnya Sebuah Martabath/Tingkatan,Yang Mana Tingkatan Itu Bersandingan Dengan Tingkatan Nubuwath/Kenabian Dan Diatas Tingkatan Syahied Beserta Apa Yang Sudah Di Nyatakan Tentang Fadlilah Syahadath.

        22.Rosulullah SAW Bersabda:

ما عبد الله تعالى بشيء أفضل من فقه في الدين ولفقيه واحد أشد على الشيطان من ألف عابد ولكل شيء عماد وعماد هذا الدين الفقه
"Tidaklah Allah Ta'ala Di Sembah Dengan Sesuatu Yang Lebih Utama Dari Pada Pemahaman Terhadap Agama,Sesungguhnya Seorang Yang FaQieh Itu Lebih Berat Bagi Syaithon Daripada Seribu Orang Ahli Ibadah Setiap Sesuatu Itu Mempunyai Tiang,Dan Tiang Agama Ini Adalah FiQih"
     (Khadits Dari Abu Ghurairoth Ini Di Riwayathkan Oleh Atthabrani Dalam Al Mu'jam Al Kabier,19:450,Al Mu'jam Al Ausath ,13:423, Al BaihaQi Dalam Su'ubul Iman ,4:235 ,AddaruQuthni Dalam Sunnan,7:377 Al Syihab Al Qudha'iy Dalam Musnad ,1:331)
     (Dalam Semua Jalur Sanadnya Melalui Yazied Ibn Iyadl,Yazied Ibn Iyadl Ini,Menurut Informasi Al Mazzi Dalam Kitab Tahdzib Al Kamal Di Nilai Oleh Para Ulama Khadits Sebagai Berikut:Imam Malik,Beliau Menilainya Sebagai Akdzab (Paling Pendusta),Yakhya Ibn Ma'in Menilainya Sebagi Dlo'if ,Akhmad Ibn Sholikh Al Mishriy Menilainya "Saya Kira Dia Telah Berbohong Kepada Orang Lain,Ya'ni Tentang Khadits ,Abu Zur'ath :Dlo'if Al Khadits ,Abu Khatim Al Rozie :Dlo'if Al Khadits,Munkar Al Khadits ,Bukhori Dan Muslim:Munkar Al Khadits,Abu Daud:Khadits nya Matruk/Di Tinggalkan,Annasa'i:Matruk Al Khadits,Kadzab.
      Semua Ulama' Khadits Mencelanya Dan Tidak Ada Satupun Yang Memujinya,Dengan Demikian Khadits Ini Bisa Di Simpulkan Sebagai Khadits Dlo'if.Penilaian Sebagai Khadits Dlo'if Sebagaimana Di Kemukakan Oleh Al IroQi Dalam Al Mughni,1:25, Dan Al BaihaQi Dalam Syu'ubul Iman ,4:235 ).

        23.Nabi SAW Bersabda:

خير دينكم أيسره وخير العبادة الفقه
"Sebaik Baik (Cara Beragama)Agamamu Adalah Yang Termudahnya,Dan Sebaik Baiknya Ibadah Adalah (Yang Di Sertai) Pemahaman Agama (FiQh)" (Oleh Ibnu Abd Al Barr Dari Khaditsnya Anas Bin Malik Dengan Sanad Yang Berbobot Dlo'if,Al IroQi Dalam Al Mughni,1:25)
       Keterangan:
Khadits Ini Terdiri Dari Dua Bagian,Pertama:
إن خير دينكم أيسره إن خير دينكم أيسره
"Sungguh,Sebaik Baik Agamamu ,Adalah Yang Termudahnya ,Sungguh Sebaik Baik Agamamu Adalah Yang Termudahnya" (Bagian Pertama Ini Di Riwayathkan Dari Mikhjan Ibn Al Adro' Bersumber Dari Nabi Mukhamad SAW,Di Kutip Oleh Akhmad Ibn Khanbal Di Tiga Tempat,Musnad Akhmad,32:119 ,38:454 ,41:307,Dan Oleh Atthabrani Di Tiga Tempat,Al Mu'jam Al Kabir 13:141, 15:23, Dalam Al Mu'jam Al Shoghir 3: 202).Bagian Kedua:
افضل العبادة الفقه وافضل الدين الورع
"Sebaik Baik Ibadah Adalah (Yang Di Sertai)Pemahaman Ilmu Agama (FiQh),Dan Sebaik Baiknya Beragama Adalah Al Waro'(Keperwira'an)" (Khadits Bagian Kedua Ini Di Riwayathkan Oleh Atthabrani Dalam Al Mu'jamul Kabier,11:113,140,231 ,Khadits Dari Abdullah Ibnu Umar,Dengan Sanad Yang Lemah).

         24.Nabi Sholallahu Alaihi Wasalam Sabdo:

فضل المؤمن العالم على المؤمن العابد بسبعين درجة
"Keutama'an Seorang Mu'min Yang Aliem (Pandai Tentang Ilmu Agama)Atas Mu'min Yang Ahli Ibadah Adalah Tujuh Puluh Derajat".
(Khadits Ini Di Takhrij Oleh Ibn Addi,Riwayath Dari Khaditsnya Abu Ghurairoth Dengan Sanad Yang Dlo'if,Dan Juga Oleh Abu Ya'la Dari Abd Al Barr Ibn Auf Dengan Sanad Yang Dlo'if,Al IroQi Dalam Al Mughni 1:27).

         25.Tentang Perubahan Zaman,Dimana Di Zaman Yang Di Maksud Sedikit Orang Orang Yang Aliem (FuQoha') Dan Banyak Juru Pemberi Ceramah/Pidato,Rosulullah SAW Sabdo:

إنكم أصبحتم في زمن كثير فقهاؤه قليل قراؤه وخطباؤه قليل سائلوه كثير معطوه العمل فيه خير من العلم وسيأتي على الناس زمان قليل فقهاؤه كثير خطباؤه قليل معطوه كثير سائلوه العلم فيه خير من العمل
"Sesungguhnya Kamu Berada Di Zaman Yang Dimana (Di Zaman Tsb)banyak FuQoha'nya (Ahli Ilmu agama),Yang Sedikit Quro'(Pembaca Karya Ilmiah FuQoha')Dan Juru Pidatonya (Khutoba'),Sedikit Yang Bertanya,Dan Banyak Yang (Siapa) Memberi (Jawabannya),Yang Dimana Amal Pada Zamannya,Itu Lebih Baik Dari Pada Ilmu,Dan akan Datang Pada Manusia,Suatu Zaman Dimana (Di zaman Itu)Sedikit FuQoha' Dan Banyak Juru Pidatonya,Sedikit Orang Yang (Siap) Memberi Jawaban Dan Banyak Yang bertanya,Yang dimana Ilmu Pada Zaman itu ,Lebih Baik Dari pada Amal" (Khadits Ini Di Takhrij/Kutip Oleh Atthobari  Dari Khizam Ibn Khakiem Dari Pamannya Di Katakan Juga Dari Ayahnya,Dengan Kualitas Sanad Yang Dlo'if,Oleh Al IroQi,Dalam Al Mughni,1:28,Imam Malik Juga MenuQil Dengan Keada'an Khadits Seperti Ini Tetapi Beliau Tidak Menyatakannya Sebagai Khadits Nabi Melainkan Perkata'an/Atsar Abdullah Ibn Mas'ud,Dalam Al Muwatho',2:44 ).

          26.Rosulullah SAW Bersabda:Tentang Jarak Antara Orang Aliem Dan Ahli Ibadath .

بين العالم والعابد مائة درجة بين كل درجتين حضر الجواد المضمر سبعين سنة
"Antara Orang Yang Aliem (Berilmu Pengetahuan Agama Yang Dalam) Dan Ahli Ibadath Terdapat Jarak Seratus Derajath,Antara Setiap Dua Derajath Itu Di tempuh Dengan Kuda Yang Terlatih,Selama Tujuh Puluh Tahun" (Khadits Ini Di Riwayathkan Dari Abu Ghurairoth Di Takhrij Oleh Abu Ya'la Dan Ibn Addiy,Juga Di Riwayathkan Dari Umar Ibn Khotob Yang Di Kutip Oleh Al Ashfahani Dalam Kitab Attarghieb Wa Tarhieb,Dengan Sanad Yang Dlo'if Menurut Al IroQi, Dalam Al Mughni, 1:29,Lihat Juga :Assakhowie Dalam Al MaQhosidul Khasanath 1:179,Dan Kasyful Khofa',2:144 ).

          27.Rosulullah Bersabda Tentang Kualitas Amal Yang Tidak Di Sertai Dengan Pengetahuan Tentang Allah Azza Wa Jalla.

 وقيل: يا رسول الله أي الأعمال أفضل؟ فقال:العلم بالله عز وجل فقيل: أي العلم تريد؟ قال صلى الله عليه وسلم: العلم بالله سبحانه فقيل له: نسأل عن العمل وتجيب عن العلم، فقال صلى الله عليه وسلم :إن قليل العمل ينفع مع العلم بالله، وإن كثير العمل لا ينفع مع الجهل بالله
"Telah Di Tanyakan,Bahwa:Wahai Rosulullah,Amal Amal Apakah Yang Lebih Utama?Beliau Menjawab (Dengan Bersabda:)Ilmu Tentang Allah Azza Wa Jalla".Lalu Di Tanyakan Kembali ,"Ilmu Apakah yang engkau kehendaki?.Beliau Menjawab (Dengan Bersabda:)"Ilmu Tentang Allah Subkhanahu"Kemudian di katakan Kepadanya"Kami Bertanya Mengenai Amal,Sedangkan Engkau Menjawab Mengenai Ilmu" Maka Beliau SAW Bersabda:Sesungguhnya Amal Yang Sedikit Itu Akan Bermanfaat (Berguna) Bila Di Sertai Pengetahuan Tentang Allah,Dan Amal Yang Banyak Itu Tidak Akan Bermanfaat Bila Di Sertai Dengan Kebodohan Tentang Allah" (Khadits Ini Di Takhrij Oleh Ibnu Abd Al Barr Dengan kualitas Sanad Yang lemah,Al IroQi Dalam Al Mughni,1:30).

          28.Rosulullah SAW Bersabda:Tentang Allah Meletakan Ilmu Pada Ulama' Agar Allah Tidak Menyiksanya.

 يبعث الله سبحانه العباد يوم القيامة ثم يبعث العلماء ثم يقول: يا معشر العلماء، إني لم أضع علمي فيكم إلا لعلمي بكم ولم أضع علمي فيكم لأعذبكم، اذهبوا فقد غفرت لكم
"Allah 'Dia Yang Maha Suci',Membangkitkan Hamba Hamba Pada Hari Qiyamath,Kemudian Allah Membangkitkan Ulama',Dia Berfirman:Wahai Golongan Ulama',Sesungguhnya Aku tidak Meletakan Ilmu_KU Padamu Kecuali Karena Ak mengetahui Tentang kamu,Dan aku Letakan Ilmuku Padamu,Agar aku Tidak Menyiksamu,Pergilah... Karena Aku telah Memberi Ampunan Kepadamu." (Khadits Dari Abu Musa Al Asy'ari Di Takhrij/Kutip Oleh Atthabrani Dalam Al Mu'jam Al Kabier ,10:194 Dan Al Mu'jam Assoghier ,2:196,Menurut Ibnu Adiy Khadits Ini Sanadnya Bathil,Akhmad Ibn Khanbal Menyatakan Bahwa Tidak Khalal Mengambil Riwayath Dari Musa Ibn Ubaidah,Yaitu Salah Seorang Rowi Khadits Ini,Ibnu Khiban Juga Mengatakan Tidak Sah Berhujah Dengan Khabar/Informasi Khadits Dari Tolkhath Ibn Zaid,Yang Juga Salah Satu Rowi Khadits Ini,Penilaian Para Ulama' Khadits Tsb Merupakan Alasan Kenapa Ibn Qoyiem Al Jauzi Memasukan Khadits Ini Kedalam Kitab Kumpulan Khadits Khadits Maudlu' ya,Al Maudlu'at,1:263,Al IroQi Menilai Khadits Ini Sebagai Khadits Dlo'if,Al Mughni,1:31).
       Al Ghazali Berkata:Kami Meminta Khusnul Khatimath

         C.Dalil Dalil Tentang Keutama'an Al Ilmu Yang Bersumber Dari Atsar/Informasi Informasi Riwayath Perkata'an Para Sahabat,Tabi'in,Tabi'i Tabi'n(Salafusholikhien)Yang Di Sandarkan Pada Sabda Nabi.

       Adapun Dalil Tentang Keutama'an Ilmu Yang Bersumber Dari Atsar Antara Lain:

       1.Sungguh Sahabat Alie Rodliallahu Anhu Telah Berkata Pada Kamiel (Salah satu Murid Beliau).

يا كميل، العلم خير من المال، العلم يحرسك وأنت تحرس المال، والعلم حاكم والمال محكوم عليه، والمال تنقصه النفقة والعلم يزكو بالإنفاق
"Wahai Kamiel,Ilmu Itu Lebih Baik Dari Pada Harta,Ilmu Itu Akan Menjagamu,Sedangkan Engkau (Apabila Memilih Harta)Akan Menjaga Harta,Ilmu Itu Adalah Khakiem,Sedangkan Harta Adalah Sesuatu Yang Di Khakiemi,Harta Itu Akan berkurang Dengan Di NafQahkan,Sedangkan Ilmu Itu Akan Berkembang Dengan Di InfaQan".

       2.Sahabath Ali Ra Berkata:

العالم أفضل من الصائم القائم المجاهد، وإذا مات العالم ثلم في الإسلام ثلمة لا يسدها إلا خلف منه
      "Orang Yang Berilmu Itu Lebih Afdol Dari pada Orang Yang Berpuasa,Yang Menegakan Sholat Malam Dan Yang Berjihad,Dan Ketika Seorang Aliem Itu Mati,Maka Sebenarnya Dalam Agama Islam Telah Terdapat Celah/Lobang,Yang Tidak Akan Ada Yang Menutupnya Kecuali Penggantinya (Dari Orang Aliem Tsb)".

       3.Sahabat Alie Dengan menggunakan Nadzam Berkata:

ما الفخرُ إلا لأهلِ العِلْم إنَّهـــم على الهدى لمن استهدى أدلاَّءُ
وقَدْرُ كلِّ امرىءٍ ما كان يُحْـسِنُه والجَاهِلُون لأهْل العلم أعَداءُ
ففُزْ بعلمٍ تَعِشْ حياً به أبــــداً    النَّاسَ موتى وأهلُ العِلْمِ أحْياءُ
     "Tidak Ada Kebangga'an Melainkan Untuk Pemilik Ilmu"

"Sesungguhnya Mereka Adalah Para Pemberi Petunjuk Bagi Orang Orang Yang mencari Hidayath,Yang Senantiasa Berada Pada Hidayath "

"Derajat Seseorang Itu Sesuai Apa Yang Ia Perbaiki,Sedangkan Orang Orang Bodoh Itu Laksana Seteru Bagi Para Pemilik Ilmu"

"Bahagialah Engkau Dengan Ilmu,Hiduplah Dengannya,Dengan Kehidupan Abadi,Semua Manusia Akan mati,Sedangkan Pemilik Ilmu Itu Akan hidup (Dengan Ilmunya)".

         4.Berkata Abul Aswad Addu'ali.

(Tabi'in Nama Asli Dzalam Bin Amr Bin Sufyan Ibn Handal Ibn Yu'mar Ibn Du'ali,Beliau Biasa Di Panggil Dengan Kuniyathnya Yaitu Abul Aswad,Sementara Addu'ali Merupakan Nisbath Dari Sukunya Yang Bernama Du'al Keturunan Dari Bani Kinanath,Beliau Merupakan Seorang Tabi'in Yang Menjadi Murid Sekaligus Sahabat Khalifath Keempat,Alie Ibn Abi Thalib,Beliau Lahir Pada Tahun 603 Masehi Dan Wafat Pada Tahun 688 Masehi).

 ليس شيء أعز من العلم، الملوك حكام على الناس والعلماء حكام على الملوك
     "Tidak Ada Sesuatu Apapun Yang Lebih Mulia Dari Pada Al Ilmu,Para Penguasa Adalah Laksana Para Khakiem Atas Manusia,Namun Ulama' Adalah Laksana Para Khakiem Bagi Penguasa"

          5.Ibnu Abbas RA (Sahabat)

Sahabat Ibnu Abbas RA Pernah Berkata:
 خُيِّر سليمان بن داود عليهما السلام بين العلم والمال والملك فاختار العلم فأعطي المال والملك معه
      "Nabi Sulaiman Ibn Nabi Daud Pernah Di Berikan Pilihan (Oleh Allah) Antara Ilmu,Harta Dan Kekuasa'an (Keraja'an),Maka Kemudian Beliau Memilih Ilmu,Lantas Di berikan Padanya Harta Dan Keraja'an (Kekuasa'an)".

           6.Ibnu Al Mubarok (Tabi'i Tabi'in).

   Nama Asli Beliau Adalah Abdullah Ibnu Al Mubarok,Dengan Kuniath(Gelar)nya,Abu Abdirakhman,Beliau Lahir Di Marwa Pada Tahun 118 H.Dan Wafath Di Bulan Ramadhan,Saat Kembali Dari Medan Perang Pada Tahun 181 H.Dalam Usia 63 Tahun Atau Bertepatan Dengan 736_797 M,Beliau Adalah Seorang Ahli FiQh,Ahli Khadits,Berperangai Wara' Atau Ketelitian Dan Kejelian,Tsabat/Terpercaya Dalam Bidang Khadits,Perangai Zuhud ,Seorang Mujahid,Allamath/Sangat Aliem,Pemberani,Dermawan,Ahli Tarikh/Sejarah,Dan Banyak Lagi.
       Ibnu Al Mubarok Pernah Berkata Dan Di Kutip Oleh Imam Ghazali:
وسئل ابن المبارك: من الناس؟ فقال: العلماء قيل: فمن الملوك؟ قال: الزهاد. قيل: فمن السفلة؟ قال: الذين يأكلون الدنيا بالدين 
      "Ibnul MubaroQ Pernah Di Tanya 'Siapakah Manusia?' Maka Beliau Menjawab ' Ulama ',Di Tanyakan Kembali Pada Beliau 'Siapakah Para Penguasa?' Beliau Menjawab 'Orang Orang Yang Zuhud ',Di Tanyakan Kembali (Pada Beliau) 'Siapakah Orang Orang Yang Rendah?' Beliau Menjawab 'Orang Orang Yang Memakan Harta Dunia Di Tukar Dengan Agama (AQidah/Keyakinan)".
       Dalam Hal Ini Imam Abu Khamied Mukhamad Bin Mukhamad Al Ghazali Memberikan Tanggapan Atas Pernyata'an Ibnul Mubarok Yang Beliau Kutip,Berkata Imam Ghazali: "Beliau Ibnul Mubarok Tidak Menjadikan (Memasukan Dalam Kategori)Selain Orang Yang Aliem,Sebagai bagian Dari Manusia,Ilathnya Karena Karakteristik Yang bisa Membedakan Manusia Dari Beberapa Binatang Adalah Al Ilmu,Maka Sesungguhnya Al insan (Manusia) Itu Adalah Manusia Yang Karena (Karakteristik)Kemanusiaannya Ia Akan Menjadi Mulia,Yang Demikian Itu Tidak Dengan Kekuatan Individunya,Karena (Bukankah)Sesungguhnya Onta Itu Lebih Kuat Darinya,Tidak Dengan Besarnya,Karena (Bukankah)Gajah Itu Lebih Besar Darinya,Dan Bukan Dengan Keberaniannya,Karena Bukankah Binatang Buas Itu Lebih Berani Darinya,Bukan Dengan Perbandingan Kekuatan Makannya Karena (Bukankah)Lembu Jantan Itu Lebih Lebar(Ukuran) Besar Perutnya,Bukan Pula Dengan Membandingkan Kekuatan Jima'(Hubungan Intim/Badan)nya Karena Sesungguhnya(Bukankah) Serendah Rendahnya Burung Pipit Itu Lebih Kuat Ketika Merayap Rayap (Mbekur_Istilah Jawa) Secara Terus Menerus Ketika Hendak Melakukan Perkawinan Dengan Pipit Betinanya,Bahkan Manusia Itu Tidak Di Ciptakan Melainkan Untuk Ilmu.

         7.Statment Sebagian Ulama'(Salaf).
    Sebagian Ulama' Berkata Tentang Keunggulan Al Ilmu (Ilmu Pengetahuan):

 ليت شعري أي شيء أدرك من فاته العلم، وأي شيء فاته من أدرك العلم
"Wahai Jikalau Sekiranya Aku,Sesuatu Manakah,Yang Seseorang Itu Menyadari,Bahwa Ilmu Itu Telah Melewatkannya,Dan Sesuatu Manakah Yang Telah Melewatinya Bagi Seorang Yang Telah Menyadari (Arti Pentingnya) Ilmu".
     Rosulullah SAW Telah Bersabda:
من أوتي القرآن فرأى أن أحدا أوتي خيرا منه فقد حقر ما عظم الله تعالى،لم أقف عليه في الكتب التسعة
    "Barang Siapa Yang Di Beri Anugerah Al Qur'an Lalu Ia Memandang Bahwa Sesungguhnya Ada Seseorang Yang Di Beri Sesuatu Yang Lebih Baik Dari Padanya,Maka Ia Telah Menghina Sesuatu Yang Di Agungkan Oleh Allah Ta'ala".(Kami/Peneliti Khadits Dalam Ikhya' Lil Ghazali,Tidak Menemukan Atas Khadits Ini Sebagai Khadits Dalam Kitab Kitab Khadits Tis'ath/Sembilan Kitab Khadits).
     Mudah Mudahan Kebenaran Yang Di Maksud Khadits Diatas Adalah Khadits Nabi Sebagai Berikut:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من قرأ القرآن ثم رأى أن أحدا أوتي افضل مما أوتي فقد إستغرب ما عظمه الله تعالى (أخرجه الطبراني من حديث  عبد الله ابن عمر بسند ضعيف)
     "Bersabda Rosulullah Sholallahu Alaihi Wasalam:Barang Siapa Yang Telah Membaca Al Qur'an,Kemudian Ia Melihat (Meyakini Dengan Perbuatan Hati)Bahwa Ada Salah Seorang Yang Telah Di Anugerahi Fadilah Yang Lebih,Dari Apa Yang Ia Telah Di Anugerahi Keunggulan(Oleh Allah),Maka Sesungguhnya Ia Telah Menganggap Hina Apa Yang Allah Telah Agungkan Untuknya"(Takhrij/Kutipan Oleh Atthabrani Dari Riwayath Khaditsnya Abdullah Ibn Umar,Dengan Bobot Sanad Khadits Yang Lemah).

           8.Fatah Al Maushiliy Rokhimahullah.

      Fatah Almaushiliy Rokhimahullah Berkata:
 أليس المريض إذا منع الطعام والشراب والدواء يموت؟ قالوا: بلى، قال: كذلك القلب إذا منع عنه الحكمة والعلم ثلاثة أيام يموت
"Bukankah Orang Yang Sakit Ketika Terhalang Untuk Makan,Minum,Dan Berobat Akan Mati?
Murid Muridnya Menjawab 'Memang',Fatah Al Maushiliy Berkata"Demikian Juga Hati Ketik Terhalang Darinya Khikmath Dan Ilmu Tiga Hari,Akan mati"
      Al Ghazali Mengatakan"Sungguh Benar Fatah Al Maushiliy,Sesungguhnya Asupan Bagi Hati Adalah Ilmu Dan Khikmath,Dan Dengan (Lantaran) Keduanya Merupakan Kehidupan Hati,Seperti Halnya Asupan Untuk Jasad Adalah Makanan Bergizi,Barang Siapa Yang Tiada Ilmu Maka Hatinya(Akan) Sakiet (Goncang),Dan kematian Hatinya Tsb Merupakan Sebuah Prasarat,Akan tetapi Ia Tidak Menyadarinya,Barangkali Saja Kecinta'an Dan Kesibukannya Pada Dunia Yang Telah Membatalkan(Menghilangkan) Perasa'annya,Seperti Halnya "Sesungguhnya Dominasi Perasa'an Takut Itu Terkadang Bisa Membatalkan(Menghilangkan) Sakitnya Luka Untuk Sementara,Ketika Perasa'an Takut Itu Terjadi",Namun Apabila Kematian Telah Menghinggapinya Dan Telah Menghilangkan Beban Beban Dunia Darinya,Maka Dia Merasakan Betapa Binasanya Ia,Dan Dia Menyesal Dengan Sesalan Yang Agung,Namun Kemudian Penyesalan Itu Tidak Akan Berguna Baginya,Yang Demikian Itu Laksana Perasaan Orang Yang Merasa Aman Dari Ketakutannya,Dan Laksana Orang Yang Telah Sadar Dari Maboknya Terhadap Luka Luka Yang Di Deritanya ,Ketika Dalam Keada'an Mabok Atau Dalam Keada'an Takut,Maka Kami Memohon Perlindungan Pada Allah Pada Hari Dimana Di hari Itu Telah Di Bukanya Penghalang,Maka Sesungguhnya Manusia Itu Dalam Keada'an Tidur,Apabila Manusia Itu Mati Maka Berarti Mereka Telah Terjaga (Bangun Dari Tidurnya).
      
           9.Al Khasan.

    Al Khasan Rokhimahullahu Berkata:
يوزن مداد العلماء بدم الشهداء فيرجح مداد العلماء بدم الشهداء
"Tinta Ulama' Itu Akan Di Timbang Dengan Darah Syuhada' (Orang Orang Yang mati Syahied),Maka Tinta Ulama' Itu Menjadi Unggul,Mengalahkan Darah Pahala Syuhada' "

            10.Sahabat Ibnu Mas'ud.

   Sahabat Ibnu Mas'ud Berkata:
عليكم بالعلم قبل أن يرفع ورفعه موت رواته، فوالذي نفسي بيده ليودن رجال قتلوا في سبيل الله شهداء أن يبعثهم الله علماء لما يرون من كرامتهم، فإن أحدا لم يولد عالما وإنما العلم بالتعلم
"Tetapkanlah Suatu Kewajiban Atasmu Untuk Berilmu,Sebelum Ilmu Itu Diangkat,Sedangkan Terangkatnya Ilmu (Di Dunia Ini)Adalah Dengan Matinya Para Periwayath Ilmu,Demi Tuhan Yang Mana Jiwaku Berada Di Genggamannya,Sungguh Orang Orang Yang Terbunuh Di jalan Allah Sebagai Syuhada' Itu Akan Senang Bilakah Allah akan Membangkitkannya Kelak,Sebagai Ulama',Setelah Apa Yang Mereka lihat Dari Karomathnya Ulama,Maka Sesungguhnya Seseorang Itu Tidaklah Di Lahirkan Dalam Keada'an Berilmu ,Namun Ilmu Itu Hanya Dengan Belajar "
        
          11.Sahabat Ibnu Abbas RA.
Sahabat Ibnu Abbas RA Berkata:
تذاكر العلم بعض ليلة أحب إلي من إحيائها. وكذلك عن أبي هريرة رضي الله عنه وأحمد بن حنبل رحمه الله
"Bertukar Pikiran Dan Mendiskusikan Ilmu Pada Sebagian Waktu Malam Itu Lebih Saya Sukai Dari Pada Menghidupkannya (Dengan Amalan  Sunnah Lain)"
       Demikian Juga Di Ungkapkan Oleh Sahabat Abu Ghurairoth Dan Akhmad Ibn Khanbal.

           12.Al Khasan Rokhimahullahu.

    Al Khasan RA Berkata Tentang Firman Allah Dalam Surat Al BaQoroth Ayath 201.
وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَاۤ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَا بَ النَّارِ
"(Dan di antara mereka ada pula yang berdoa, Ya Tuhan kami! Berilah kami di dunia kebaikan), artinya nikmat, (di akhirat kebaikan) yakni surga, (dan peliharalah kami dari siksa neraka.) yakni dengan tidak memasukinya. Ini merupakan lukisan tentang keadaan orang-orang musyrik dan keadaan orang-orang beriman, yang tujuannya ialah supaya kita mencari dua macam kebaikan dunia dan akhirat, sebagaimana telah dijanjikan akan beroleh pahala dengan firman-Nya:"
(Tafsir Jalalain, Al-Baqarah 2: Ayat 201)
       Al Khasan Berkata:Sesungguhnya Kebaikan Di Dunia Itu Adalah Ilmu Dan Ibadah,Sedangkan Kebaikan Di Akhirat Adalah Surga.
     Di Tanyakan Kepada Sebagian Orang Orang Yang Bijak (Khukama'/Ulama Khikmath) Sesuatu Apakah Yang Senantiasa Mengikuti (Pemiliknya)? Sebagian Orang orang Yang Bijak Menjawab"Yaitu Sesuatu Yang Mana Apabila Kapalmu Tenggelam,Maka Kamu Berenang Bersamanya,Yaitu Ilmu",Dan Ada Yang Mengatakan Bahwa Maksud Tenggelamnya Kapal Menurut Sebagian Ulama' Khikmath Adalah Binasanya Badan Seseorang Yang Di Sebabkan Kematian.
     Sebagian Ulama' Khikmath Berkata:
 من اتخذ الحكمة لجاما اتخذه الناس إماما ومن عرف بالحكمة لاحظته العيون بالوقار
"Barang Siapa Yang Mengambil/Menjadikan Khikmath (Ilmu) Sebagai Kendali,Maka Manusia menjadikannya Sebagai Imam/Pemimpin,Dan Barang Siapa Yang Mengetahui/Ma'rifat,Dengan Khikmath,Maka Semua Mata Akan Meliriknya Dengan Pandangan Jatmiko/Penghormatan"
          13.Imam Syafi'i Rokhmathullahi Alaihi.

    Imam Assyafi'i Berkata:

 من شرف العلم أن كل من نسب إليه ولو في شيء حقير فرح ومن رفع عنه حزن
"Termasuk Sebagian Dari Kemulia'an Ilmu Itu Adalah (Bila) Sesungguhnya Setiap Orang Yang Di Nisbathkann Pada Ilmu,Walaupun Mengenai Sesuatu Yang Hina,Maka Ia Bergembira Dan Barang Siapa Yang Ilmu Itu Diangkat Darinya(Di Katakan Tidak Berilmu)Maka Ia Bersedih"

          14.Sahabat Umar Ibn Khotob RA.
    Sahabat Umar Ibn Khotob RA Berkata:
 يا أيها الناس عليكم بالعلم فإن لله سبحانه رداء يحبه فمن طلب بابا من العلم رداه الله عز وجل بردائه فإن أذنب ذنبا استعتبه ثلاث مرات لئلا يسلبه رداءه ذلك وإن تطاول به ذلك الذنب حتى يموت
"Wahai Manusia,Wajib Atas Kalian Untuk Berilmu,Maka Sesungguhnya Tetap Bagi Allah Maha Suci Allah,Selendang (Kekuasa'an Allah) Yang Allah Mencintainya,Maka Barang Siapa Yang Menuntut Satu Bab Saja Dari Ilmu,Maka Allah Menyelendanginya,Dengan Selendang Kekuasa'annya,Bila Ia Melakukan Dosa,Maka Ia Segera Memohon Ampuan Tiga Kali,Agar Supaya Allah Tidak Melepaskan Selendang (Kekuasa'anNya) Dari Padanya,Demikian Walaupun Dosanya Itu Berkepanjangan,Sehingga Ia Meninggal"

            15.Al Akhnaf Rokhimahullah.
    Al Akhnaf Rokhimahullah Berkata:
 كاد العلماء أن يكونوا أربابا وكل عز لم يوطد بعلم فإلى ذل مصيره
"Hampir Ulama' Itu laksana Robb,Dan Setiap Kemulia'an Yang Tidak Di Mantapkan Oleh Ilmu,Maka Kejadian Sesudahnya Hanyalah Kehina'an"

           16.Salim Ibn Abie Al Ja'd. 
     
     Salim Ibn Abie Al Ja'd Berkata:
اشتراني مولاي بثلثمائة درهم وأعتقني فقلت بأي شيء أحترف فاحترفت بالعلم فما تمت لي سنة حتى أتاني أمير المدينة زائرا فلم آذن له
"Tuanku Membeliku (Sebagai Budak) Dengan Tiga Ratus Dirham Dan Ia Memerdekakan Saya,lalu Saya Berkata 'Dengan Apakah Saya Bekerja ?,Maka Saya Bekerja Dengan Ilmu,Kemudian Tidak Sampai Genap Setahun Bagiku,Sehingga Datanglah Amier Madinath Kepadaku,Dan Saya Tidak Mengizinkannya"

          17.Azzabier Ibn Abie Bak'r.
    Zabier Ibn Abie Bak'r Berkata:
 كتب إلي أبي بالعراق عليك بالعلم فإنك إن افتقرت كان لك مالا وإن استغنيت كان لك جمالا وحكى ذلك في وصايا لقمان لابنه قال يا بني جالس العلماء وزاحمهم بركبتيك فإن الله سبحانه يحيي القلوب بنور الحكمة كما يحيي الأرض بوابل السماء
"Ayahku Yang Berada Di Negara IraQ,Berkirim Surat Kepadaku :Terapkanlah Sebuah Kewajiban Atasmu Untuk Berilmu,Maka Sesungguhnya Bila Kamu FaQir,Maka Keberada'an Ilmu Itu Menjadi Harta Bagimu,Dan Sesungguhnya Jika Kamu Kaya,Maka Keberada'an Ilmu Itu Bagimu Menjadi Keindahan".Dan Yang Demikian Itu,(Juga) Di Khikayathkan Pada Washiat Washiat LuQman Kepada Putranya,LuQman Berkata:Wahai (Anak)Kecilku,Duduk Bersandinglah Engkau Pada Ulama Dan Merapatlah Dengan Kedua Lututmu Pada Barisan Mereka,Maka Sesungguhnya Allah (Maha Suci Dia)Menghidupkan Hati Dengan Cahaya Khikmath,Sebagai Mana Allah Menghidupkan Tanah (Bumi),Dengan (Lebatnya)Hujan Dari Langit.
          
        18.Perkata'an Sebagian Ulama' Khikmath.
Sebagian Ulama' Ulama Ahli Khikmath Mengemukakan:      
 إذا مات العالم بكاه الحوت في الماء والطير في الهواء ويفقد وجهه ولا ينسى ذكره
"Apabila Seorang Aliem Meninggal (Wafat)Maka Ikan Yang ada Dalam Air Pun Menangisinya,Dan Burung Di Udara Pun Menangisinya,Ia Memang Hilang Wajahnya (Dari Dunia) Namun Sebutan (Namanya) Tidak Akan Di Lupakan"
      
       19.Azzuhri Rohimahullah(Seorang Ulama')

   Azzuhri Seorang Ulama' Salafusholikhien Berkata:
العلم ذكر ولا تحبه إلا ذكران الرجال
"Ilmu Itu (Laksana) Jantan,Dan Tidak Akan Menyukainya Melainkan Pria Yang Jantan Jantan"
       Berikutnya Akan Di Jelaskan Oleh Imam Al Ghazali Tentang Keunggulan Belajar Ilmu Pengetahuan Insya Allah,Dzat Yang Mencukupi Kami Adalah Allah Dan Sebaik Baiknya Tempat Kami Pasrah Adalah Allah.

        2.Keutama'an Belajar Ilmu Pengetahuan.

                         بسم الله الرحمن الرحيم   

     A.Dalil Dalil Tentang Keutama'an Belajar Ilmu Pengetahuan Yang Bersumber Dari Ayat Ayat Al Qur'an.

     Adapun Dalil Dalil NaQl Tentang Unggulnya Belajar Ilmu Pengetahuan Yang Bersumber Dari Ayat2 Al Qur'an Antara Lain:

                         بسم الله الرحمن الرحيم
         1.Terdapat Dalam Al Qur'an Surath Attaubah Ayath 122.
وَمَا كَا نَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَآ فَّةً ۗ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَـتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَ لِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْۤا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ
"Tatkala kaum Mukminin dicela oleh Allah bila tidak ikut ke medan perang kemudian Nabi saw. mengirimkan sariyahnya, akhirnya mereka berangkat ke medan perang semua tanpa ada seorang pun yang tinggal, maka turunlah firman-Nya berikut ini: (Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi) ke medan perang (semuanya. Mengapa tidak) (pergi dari tiap-tiap golongan) suatu kabilah (di antara mereka beberapa orang) beberapa golongan saja kemudian sisanya tetap tinggal di tempat (untuk memperdalam pengetahuan mereka) yakni tetap tinggal di tempat (mengenai agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya) dari medan perang, yaitu dengan mengajarkan kepada mereka hukum-hukum agama yang telah dipelajarinya (supaya mereka itu dapat menjaga dirinya) dari siksaan Allah, yaitu dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sehubungan dengan ayat ini Ibnu Abbas r.a. memberikan penakwilannya bahwa ayat ini penerapannya hanya khusus untuk sariyah-sariyah, yakni bilamana pasukan itu dalam bentuk sariyah lantaran Nabi saw. tidak ikut. Sedangkan ayat sebelumnya yang juga melarang seseorang tetap tinggal di tempatnya dan tidak ikut berangkat ke medan perang, maka hal ini pengertiannya tertuju kepada bila Nabi saw. berangkat ke suatu ghazwah."
(Tafsir Al Qur'aniel Adziem,Imam Jalalain Attaubah 9: Ayat 122)

          2.Terdapat Dalam Surath Annakhl 43.
وَمَاۤ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ اِلَّا رِجَا لًا نُّوْحِيْۤ اِلَيْهِمْ فَسْــئَلُوْۤا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ۙ 
"(Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka) bukannya para malaikat (maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan) yakni para ulama yang ahli dalam kitab Taurat dan kitab Injil (jika kalian tidak mengetahui) hal tersebut, mereka pasti mengetahuinya karena kepercayaan kalian kepada mereka lebih dekat daripada kepercayaan kalian terhadap Nabi Muhammad saw."
(Tafsier Al Qur'anul Adziem, An-Nahl 16: Ayat 43)
          3.Terdapat Dalam Surath Al Anbiya' 7.
وَمَاۤ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ اِلَّا رِجَا لًا نُّوْحِيْۤ اِلَيْهِمْ فَسْــئَلُوْۤا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
"(Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu) menurut qiraat yang lain lafal Nuuhii dibaca Yuuhaa (kepada mereka) mereka bukanlah malaikat (maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu) yakni ulama yang mengetahui kitab Taurat dan kitab Injil (jika kalian tidak mengetahui) hal tersebut, sesungguhnya mereka mengetahuinya, mengingat kepercayaan kalian kepada ulama kitab Taurat dan Injil lebih kuat daripada kepercayaan kaum Mukminin kepada Muhammad."
(Tafsier Al Qur'anul Adziem Al-Anbiya 21: Ayat 7)

      B.Khujath Khujath Tentang Keutama'an Belajar Ilmu Pengetahuan Yang Bersumber Dari Akhbar/Informasi2 Sabda Nabi SAW.

    Adapun Sabda Sabda Nabi Yang Berkaitan Dengan Keutama'an Belajar Ilmu Pengetahuan Antara Lain:
      1.Sabda Nabi Tentang Orang Yang Menempuh Suatu Jalan Dalam Rangka Menuntut Ilmu.
من سلك طريقا يطلب فيه علما سلك الله به طريقا إلى الجنة
"Barang Siapa Yang Menempuh Suatu Jalan,Yang Pada Perjalanan Di Dalamnya Dalam Rangka Menuntut Ilmu,Maka Allah Menunjukan Perjalanan Padanya Pada Jalan Surga" (Takhrij Imam Muslim,38:2699,Dari Khaditsnya Abu Ghurairoth).

      2.Sabda Nabi SAW.

إن الملائكة لتضع أجنحتها لطالب العلم رضاء بما يصنع
 Malaikat Meletakan Sayap Sayap Mereka Karena Sebagi Bentuk Keridlo'an Terhadap Orang Yang Menuntut Ilmu"(Khadits
 "إن الملائكة لتضع أجنحتها لطالب العلم رضاء بما يصنع "
أخرجه أحمد (4/240،239) وابن حبان والحاكم وصححه من حديث صفوان بن عسال,Takhrij Oleh Imam Akhmad 4:240 Dan 239,Dan Oleh Ibnu Khiban Serta Al Khakiem,Beliau Mensokhikhkannya Dari Khaditsnya Sofwan Ibn Assaal"

      3.Rosulullah SAW Bersabda:
لأن تغدو فتتعلم بابا من العلم خير من أن تصلي مائة ركعة

"Sungguh,Keluarmu Dari Rumah Di Waktu Pagi,Kemudian Engkau Belajar Satu Bab (Saja) Dari Ilmu (Pengetahuan),Itu Lebih Baik Dari Pada Engkau Mengerjakan Sholat (Nafilath) Seratus Reka'at" (أخرجه ابن عبد البر من حديث أبي ذر وليس إسناده بذاك والحديث عند ابن ماجه(219) بلفظ آخر) Takhrij/Kutipan Oleh Ibn Abd Al Barr Dari Khaditsnya Abu Dzarr,Dan Musnadnya Bukanlah Demikian,Namun Khadits Menurut Ibnu Majah No.219 Dengan Menggunakan Lafadz Yang Lain.Di Bawah Akan Di Perinci Tentang Khadits Diatas Yang Berangkat Dari Referensi Kitab Khadits Yang Lain,Diantaranya:
عن أبي ذر رضي الله عنه قال : قَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ :
يَا أَبَا ذَرٍّ ! لأَنْ تَغْدُوَ فَتَعَلَّمَ آيَةً مِنْ كِتَابِ اللهِ خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ تُصَلِّيَ مِائَةَ رَكْعَةٍ ، وَلأَنْ تَغْدُوَ فَتَعَلَّمَ بَابًا مِنَ الْعِلْمِ - عُمِلَ بِهِ أَوْ لَمْ يُعْمَلْ - خَيْرٌ مِنْ أَنْ تُصَلِّيَ أَلْفَ رَكْعَةٍ
قوله ( لأن تغدو ) أي : خروجك من البيت غدوة ، ( فتعلَّم ) بحذف التاء . ( مائة ركعة )
أي : نافلة . ( عُمل به أو لم يُعمل به ) أي : سواء كان علما متعلقا بكيفية العمل كالفقه ، أو لا ، بأن يكون متعلقا بالاعتقاد مثلا ، وليس المراد أن يكون علما لا ينتفع به .انتهى من " حاشية السندي على ابن ماجه
والحديث رواه ابن ماجه في " السنن " (219)، وابن شاهين في " الكتاب اللطيف لشرح مذاهب أهل السنة ومعرفة شرائع الدين والتمسك بالسنن " (رقم/55)، وابن عبد البر في " جامع بيان العلم وفضله " (1/61)، والرافعي في " التدوين في أخبار قزوين ".
جميعهم من طريق العباس بن عبد الله الواسطي ، حدثنا عبد الله بن غالب العباداني ، عن عبد الله بن زياد البحراني ، عن علي بن زيد ، عن سعيد بن المسيب ، فذكره
"Dari Abu Dzarr RA Beliau Berkata:Bersabda Padaku Rosulullah SAW:Wahai Abu Dzarr Sungguh,Keluarmu Dari Rumah Pada Waktu Pagi,Yang Kemudian Kamu Belajar Satu Ayat Dari Kitabnya Allah Itu Alangkah Lebih Baik Bagimu Dari Pada Engkau Hendak Shalat Seratus Roka'at,Dan Sungguh,Keluarmu Dari Rumah Pada Waktu Pagi Yang Kemudian Kamu Belajar Satu Bab Dari Ilmu Baik Itu Yang Langsung Di Amalkan Maupun Belum,Itu Lebih Baik Bagimu,Dari Pada Engkau Hendak Shalat Seribu Reka'at"
      Sabda Nabi Yang Berupa "Li An Taghdu"Itu Ma'nanya Keluarmu Dari Rumah Di Waktu Pagi,Sabda Nabi Yang berupa" Fa Ta'allama" Itu Berma'na Dengan Membuang Huruf Ta' yang Ma'nanya Mempelajari Suatu Ilmu,Sedangkan Sabda Nabi Yang Berupa"Mi'ata Rok'atin" Itu Maksudnya Adalah Shalat Nafilath/Sunnath,Sabda Nabi Yang Berupa"Umila Bihi Aw Lam Yu'mal Bihi" Ma'nanya Adalah Baik Itu Ilmu Yang Berhubungan Dengan Kualitas Amal,Seperti Ilmu FiQh,Maupun Tidak (Berhubungan Dengan Kualitas Amal),Ma'nanya Keada'an Ilmu Tsb Berhubungan Dengan I'Tikad /Akidath Mitsalnya.Dan Tidak Di Artikan Pula,Bahwa Yang Di Maksud Ilmu tsb,Adalah Ilmu Yang Tidak Bisa Di Ambil Manfa'atnya Sama Sekali,Selesai.Demikian Di Jelaskan Dalam Kitab Khasiath Assanadi/حاشية السندي Ala Ibnu Majah.
       Sedangkan Khadits,Ibnu Majah Meriwayatkannya Dalam Kitab Assunnan No.219,Dan Ibnu Syahien Dalam "Allatief" Untuk Meluaskan Keterangan Madzhab2 Ahli Sunnath,Dan Mengenal Syari'ath2 Agama,Serta Untuk Menjabarkan Tentang Berpegang Teguh Pada Sunnath Sunath,No 55.Dan Ibnu Abd Al Barr Juga Meriwayatkannya Dalam "Jami'u Bayyanil Ilmi WA Fadlihi 1:61,Serta Imam Rofi'i Dalam "Attadwien Fi Akhbaril Khozwien",Kesemuan Para Periwayath Khadits Diatas Bersumber Pada Al Abbas Ibnu Abdullah Al Wasitiy,Yang Berkata"Telah Menceritakan Kepadaku Abdullah Ibn Ghalib Al Abadaniyi,Dari Abdullah Ibn Ziyyad Al Bakhroniyyi,Dari Alie Ibn Ziyyad,Dari Sa'id Ibn Al Musayab,Kemudian Beliau Menyebutkan Khadits (Diatas).
        4.Nabi SAW Bersabda:
باب من العلم يتعلمه الرجل خير له من الدنيا وما فيها
"Satu Bab (Saja) Dari Al Ilmu (Ilmu Pengetahuan) Yang Seorang Lelaki Mempelajarinya Itu Lebih Baik Baginya Dari Dunia Dan Seisinya"
أخرجه ابن حبان في روضة العقلاء وابن عبد البر موقوفا على الحسن البصري ولم أره مرفوعا إلا بلفظ (خير له من مائة ركعة) رواه الطبراني في الأوسط بسند ضعيف من حديث أبي ذر)
Kutipan Khadits Oleh Ibnu Khiban Dalam "Roudlotul UQola' " Dan Oleh Ibnu Abd Al Barr Secara MauQuf (Sanad Terhenti)Pada Khasan Al Bashri,Dan Kami Tidak Meyakininya Khadits Marfu', Kecuali Dengan Menggunakan Lafadz "Khoirun Lahu Min Mi'ati Rok'atin",Atthabrani Meriwayatkannya Dalam Kitab Al Ausath Dengan Sanad Yang Lemah Dari Khaditsnya Abu Dzar ).
       5.Rosulullah SAW Bersabda:
اطلبوا العلم ولو بالصين فإن طلب العلم فريضة على كل مسلم
"Tuntutlah Ilmu Meskipun Sampai Ke Negeri China,Maka Sesungguhnya Menuntut Ilmu Itu Merupakan Fardlu Atas Setiap Muslim"
 ( حديث "اطلبوا العلم ولو بالصين "أخرجه ابن عدي والبيهقي في المدخل والشعب من حديث أنس وقال البيهقي متنه مشهور وأسانيده ضعيفة Kutipan Khadits Oleh Ibnu Addiy Dan Al BaihaQi,Dalam "Al Midkhol" Dan " Assu'ubi" Dari Khaditsnya Annas Bin Malik,Al BaihaQi Berkata: Mathan (Teks Khadits) Memang Masyhur( Akan Tetapi) Sanad Sanadnya Lemah )
      Keterangan Lain Tentang Kedudukan Khadits Ini Dari Kacamata Ilmu Mushtholahath Khadits Antara Lain Sebagai Berikut:
     A.Dalam Kitab Al MaQhosidul Khasanath,Oleh Assakhowie Di Sebutkan :
     1.Khadits Diatas Di Riwayathkan Oleh:Al BaihaQi Dalam Kitab Assu'ubi,Oleh Al Khatib Dalam Kitab Arrikhlath Dan Lainnya,Oleh Ibn Abd Al Bar Dalam Kitab Jami'al Ilmi Dan Oleh Addailamiy.
     2.Semua Periwayath Diatas Berujung Pada Riwayath Abu Atikath Tharif Bin Salman,Kecuali Ibn Abd Al Barr Yang Menyendiri Dan mengambil Dari Abid Bin Mukhamad Dari Abu Uyainath Dari Azzuhri,Kedua Jalur Ini Sama Sama Dari Anas Secara Marfu'.
     3.Khadits Ini Dlo'if Dari Masing Masing Dua Jalur Tsb,Bahkan Ibnu Khiban Mengatakan Khadits Ini Bathil (Tidak Ada Asal),Ibnu Jauzi Menempatkan Dalam Kategori Kelompok Khadits Maudlu' (Palsu).
       B.Dalam Kitab Faidlul Qodier Oleh Al Manawi Di Sebutkan: Annaishaburiy,Ibnu Jauzi Dan Addzahabi Mengatakan"Tidak Syah Isnadnya"
     Berdasarkan Keterangan Diatas,Maka Dapat Di Simpulkan Bahwa Khadits Diatas Berkualitas Dlo'if (Lemah).Seandainya Saja Khadits Diatas Adalah Khadits Sokhikh,Maka Ma'nanya Adalah Rosulullah SAw Menjelaskan Bahwa Menuntut Ilmu Adalah Fardlu Ain(Individu),Karena Merupakan Kewajiban Atas Setiap Muslim ,Sebagaimana Di Ma'lumi Tentunya Tidak Semua Ilmu Menjadi Fardlu Ain,Oleh Karena Itu,Ilmu Yang Di Maksud Dalam Khadits Di Atas Hanyalah Ilmu Ilmu Yang Keguna'annya Tidak Boleh Tidak (Wajib)Atas Setiap Muslim,Yang Sebagian Ulama' Menyebutnya Sebagai Ilmul Khal,Seperti Ilmu Mengenai AQidath,Ilmu Tata Cara Sholat Wajib (FiQh Syar'i) Ilmu Tentang Tata cara Puasa wajib,Dan Ilmu Mengenai Kewajiban2 Lainnya.Ilmu Yang Khukumnya Fardlu Kifayath Tidak Termasuk Kategori Ilmu Yang Di Maksudkan Dalam Khadits Diatas,Karena Ia Tidak Wajib Atas Setiap Muslim (Individu),Di Sebut "Walau Sampai Ke Negeri China "Itu Karena Menunjukan Arti Pentingnya Pardlu Ain Tsb,Ma'nanya Adalah Andaikan Saja Ilmu Fardlu Ain Tsb (Hanya) Ada Di Negeri China Maka Kita Wajib Mencarinya,Penyebutan Negeri China Bukanlah Berma'na Khadits Diatas Memerintahkan Mencari Ilmu MuthlaQ,Meskipun Berupa Sains Tekhnologi Dan Ilmu Kedunia'an Serta Ilmu Ilmu Yang Lain,Sebagaimana Dalam Perkembangan Kajian Khadits Banyak Yang Berasumsi Demikian ,Namun Titik Tekannya Adalah Ilmu Yang menjadi Lantaran Kewajiban Ainiyath Setiap Pribadi Muslim.
      Dengan Demikian,Bila Di Tinjau Dari Sisi Ilmu Nahwu Maka ال pada Lafadz العلم Yang Pertama Adalah Al Yang Berfaedah للعهد الدهنى Yang Menunjukan Bila Lafadz Yang Di Ikuti ال Ma'nanya Telah Di Ketahui Dalam Benak Pengetahuan Seseorang Tanpa Harus Di Ungkapkan,Al Khasil العلم yang Pertama Bermakna Ilmu Tertentu  Yang Sudah Ma'lum Yaitu Ilmu Yang Menjadi Kewajiban Individu.
      Sedangkan "Al" Pada Lafadz Al Ilma Yang Kedua Adalah Al Yang Berfaedah Lil Ahdi Dzikri,Ma'nanya Menunjukan Jangka Waktu Penyebutan,Dalam Artian Apabila Lafadz Yang Di Ikuti Al Sudah Di Dahului Oleh Lafadz Yang Kemasukan Al Sebelumnya Dan Berfaidah Lil Ahdi Dihni,Wal Khasil Al Ilma Yang Kedua Berma'na Ilmu Yang Sudah Ma'lum Di Ketahui.
     Berdasarkan Pengertian Nahwu Diatas Maka Khadits Diatas Meskipun Sanadnya Dlo'if Akan Tetapi Kandungan Ma'nanya Sokhikh Sebagaimana Sudah Di Ma'lum,Tentang Ilmu Ilmu Yang Menjadi Kewajiban Personal (Ainiyath).
      6.Rosulullah SAW Bersabda:
العلم خزائن مفاتيحها السؤال ألا فاسألوا فإنه يؤجر فيه أربعة السائل والعالم والمستمع والمحب لهم رواه أبو نعيم من حديث علي مرفوعا بإسناد ضعيف
"Ilmu Itu Laksana Perbendahara'an (Gudang),Yang Mata Kuncinya Adalah Bertanya,Ingatlah....(Dari Itu) Bertanyalah Kalian,Maka Sesungguhnya Dalam Sebuah Pertanya'an Empat Orang  Akan Di Beri Pahala Yaitu,Penanya ,Orang Berilmu(Yang Menjawab) Orang Yang Mendengar Orang Yang Bertanya,Dan Orang Yang Mencintai Ketiganya"
     Riwayath Khadits Oleh Abu Nai'm Dari Khaditsnya Sahabat Alie KW,Dengan Sanad Yang Lemah.
       7.Bersabda Rosulullah SAW.
لا ينبغي للجاهل أن يسكت على جهله ولا للعالم أن يسكت على علمه  حديث (لا ينبغي للجاهل أن يسكت على جهله) أخرجه الطبراني في الأوسط وابن مردويه في التفسير وابن  السني وأبو نعيم في رياضة المتعلمين من حديث جابر بسند ضعيف 

"Tidak Seyogyanya Bagi Orang Yang Bodoh Untuk Berdiam (Diri) Atas Kebodohannya,Dan Tidak Seyogyanya (Juga) Bagi Orang Yang Aliem (Berilmu )Untuk Berdiam (Diri Tidak Mengamalkan) Atas Ke Alieman (Keilmuan)nya" Kutipan Khadits Oleh Imam Atthabrani Dalam Al Ausath ,Ibn Mardaweih Dalam Attafsier,Dan Ibn Siniy,Serta Abu Nai'm Dalam Kitab Riyadloth Al Muta'alimien Dari Khadits Riwayath Jabir Dengan Sanad Yang Lemah.
       8.Dalam Khaditnya Abu Dzarr,Di Sebutkan Bahwa Rosulullah SAW Bersabda.
حضور مجلس عالم أفضل من صلاة ألف ركعة وعيادة ألف مريض وشهود ألف جنازة) فقيل: يا رسول الله، ومن قراءة القرآن؟ فقال صلى الله عليه وسلم: (وهل ينفع القرآن إلا بالعلم، حديث أبي ذر (حضور مجلس علم أفضل من صلاة ألف ركعة) الحديث. ذكره ابن الجوزي في الموضوعات من حديث عمر ولم أجده من طريق أبي ذر
"Mengkhadliri Majelis Orang Berilmu,Itu lebih Afdol Dari Pada Mendirikan Sholat Seribu Reka'at,Membesuk Seribu Orang Sakit Dan Menyaksikan (Menjadi Saksi Baik Dan Buruknya )Seribu Jenazath (Sewaktu Hidup Di Dunia),Kemudian Di Tanyakan Kepada Beliau (Rosulullah SAW),Wahai Rosulullah.....Apakah Lebih Baik Dari Membaca Al Qur'an? Kemudian Rosulullah Bersabda:Tidaklah Akan Memberikan Manfa'at Terhadap (Baca'an) Al Qur'an Melainkan Dengan  Ilmu" Khaditsnya Abu Dzarr "Mengkhadliri Orang Berilmu ......"Teruskanlah Khadits Yang Utuh,Ibn Al Jauzi Menyebutkannya Dalam ' Al Maudlu'at' :Juzz 1 Halaman 224 Dari Khaditsnya Umar,Kami (Pencatat Kutipan Khadits Dalam Ikhya') Tidak Menemukannya (Dalam Penelitian Khadits) Dari Jalur (Sanadnya) Abu Dzar.
       9.Nabi Sholallahu Alaihi Wasallam Sabdo:
من جاءه الموت وهو يطلب العلم ليحيي به الإسلام فبينه وبين الأنبياء في الجنة درجة واحدة ، حديث (من جاءه الموت وهو يطلب العلم) الحديث. أخرجه الدارمي(354) وابن السني في رياضة المتعلمين من حديث الحسن فقيل هو ابن علي وقيل هو ابن يسار البصري مرسلا.
"Barang Siapa Yang Maut (Kematian) Mendatanginya ,Sedangkan Dia Dalam Keada'an Menuntut Ilmu,Yang Dengan Ilmu Tersebut Ia Bertujuan Untuk Menghidupkan Agam Islam,Maka (Besok) Di Dalam Surga Jarak Antara Dia Dan Para Nabi (Hanya Selisih) Satu Derajat " Khadits "Barang Siapa Yang....,(Sempurnakanlah Membaca Khadits Yang Utuh) Takhrij/Kutipan Oleh:Addaromi Dan Ibn Siniy Dalam ' Riyadlotul Muta'alimien:354,Dari Riwayath Khaditsnya Al Khasan,Di Katakan:Dia Adalah Putra Sahabath Alie KW,Di Katakan Juga:Dia Adalah Ibnu Yasar Al Bashri,Khadits Riwayath Secara Mursal.
         
      C.Khujath Khujath Tentang Keutama'an Belajar Ilmu Pengetahuan Yang Bersumber Dari Atsar (Informasi Perkata'an Para Sahabath,Tabi'in,Tabi'it Tabi'in,Yang Di Sandarkan Pada Sabda Rosulullah SAW).

      Adapun Khujath Khujath Tentang Keutama'an Belajar Ilmu Pengetahuan Yang Bersumber Dari Atsar Antara Lain:

         1.Perkata'an Sahabat Ibnu Abbas RA

ذللت طالبا فعززت مطلوبا
"Saya Hina,Letih,Karena Menuntut Ilmu,Kemudian Saya Menjadi Mulia Dengan Di Cari (Ilmu Ilmuku)" (Atsar Ini Juga Di Kutip Oleh Imam Nawawi Banten Dalam Kitab Attibyan).
       2.Ibnu Abi Mulaikath Rokhimahullah.
Demikian Juga Ibnu Abi Mulaikath Berkata :
مارأيت مثل ابن عباس، إذا رأيته رأيت أحسن الناس وجها وإذا تكلم فأعرب الناس لساناً، وإذا أفتى فأكثر الناس علما 
"Aku Belum Pernah Melihat Orang Seperti Ibnu Abas,Yang Apabila Aku Melihatnya ,Maka Aku Melihat Orang Yang Paling Tampan Wajahnya,Dan Jika Ia Berbicara Maka Ia Orang Yang Paling Lancar (Berbahasa Arab) Lisannya,Dan Apabila Ia Berfatw,Maka Ia Orang Yang Paling Banyak Ilmunya".
        3.Ibnu Al Mubarok Rokhimahullah 
Ibnul Mubarok Berkata:
عجبت لمن لم يطلب العلم كيف تدعوه نفسه إلى مكرمة
"Saya Heran,Kepada Orang Yang Tidak (Serta Belum) Menuntut Ilmu,Bagaimanakah Ia Mengajak Diri Pribadinya Kepada Kemulia'an?
        4.Sebagian Ulama' Khikmath Berkata:
إني لا أرحم رجالا كرحمتي لأحد رجلين: رجل يطلب العلم ولا يفهم، ورجل يفهم العلم ولا يطلبه

"Sesungguhnya Saya Tidak Lebih Menyayangi Orang Orang, Laksana Sayang Saya Terhadap Salah Satu Dari Dua Orang,Yaitu Seorang Pemuda Yang Yang Mempelajari (Menuntut) Ilmu Namun Dia Tidak (Belum) Faham,Dan Seorang Pemuda Yang Memahami (Faham) Ilmu Tapi Ia Tidak Menuntutnya"
        5.Abu Darda' Rodliallahu Anhu.
Abu Darda' Rodliallahu Anhu Pernah Berkata:
لأن أتعلم مسألة أحب إلي من قيام ليلة
"Sungguh,Saya Hendak Mempelajari Satu Mas'alath (Ilmu),Itu Lebih Saya Cintai Dari Pada Menegakan Sholat (Nafilath )Malam"
      Dalam Keterangan Lain Abu Darda' Juga Berkata:
 العالم والمتعلم شريكان فى الخير وسائر الناس همج لاخير فيهم
"Orang Yang Berilmu Dan Orang Yang Belajar Ilmu adalah Dua Sekutu Dalam Kebaikan,Sedangkan Seluruh Manusia (Lainnya )Adalah Dungu,Yang Tidak Ada Kebaikan Apapun (pada Mereka)"
         6.Abu Darda' Juga Berkata:
كن عالما أو متعلما أو مستمعا ولا تكن الرابع فتهلك

"Jadilah Orang Yang Pandai(Aliem),Atau Orang Yang Belajar(Menuntut Ilmu),Atau Orang Yang Mendengarkan (pada Orang Aliem Dan Penuntut Ilmu),Dan Janganlah Kamu Menjadi Orang Yang Keempat Maka (Yang Demikian),Akan Menyebabkan Kamu Binasa "
         7.Atho' Berkata:
وقال عطاء: مجلس علم يكفر سبعين مجلسا من مجالس اللهو
"Majelis Ilmu Itu,Akan Menebus (Dosa)Tujuh Puluh Majelis,Dari Majelis Majelis(Yang Bersifat) Sendau Gurau(Sia Sia)"
         8.Umar Ibn Khatab RA Berkata:
موت ألف عابد قائم الليل صائم النهار أهون من موت عالم بصير بحلال الله وحرامه
"Kematian Seribu Orang Yang Ahli Ibadah Yang Mendirikan (Sholat Sunnath)Malam,Yang Berpuasa Di Siang Harinya,Itu (Ternilai)Lebih Ringan Dari Pada Kematian Seorang Aliem Yang (Dengan)Mata (Hati)nya (Mengetahui) Ke khalalan 2 (Suatu Perkara ) Yang Di Khalalkan Dari Allah,Dan Mengetahui Ke Kharaman2 (Suatu Perkara) Yang Di Kharamkan Dari Allah"
          9.Imam Syafi'i RA.
   Imam Syafi'i Rodliallahu Anhu Berkata :
طلب العلم أفضل من النافلة
"Menuntut Ilmu Itu Lebih Utama Dari Pada Melakukan Nafilath (Sholat Sunnath Yang Di Anjurkan)".
          10.Ibnu Abd Al Khakm.
 "Ibn Abd Al Khakm Berkata:
كنت عند مالك أقرأ عليه العلم فدخل الظهر فجمعت الكتب لأصلي، فقال: يا هذا ما الذي قمت إليه بأفضل مما كنت فيه إذا صحت النية
Saya Berada Di Sisi Imam Malik RA,Yang Mana Saya Sedang Membaca (Belajar Ilmu )Pada Beliau,Lalu Masuklah Waktu Dzuhur,Lalu Saya Kumpulkan(Mengemas) Buku Buku,Agar Saya Melaksanakan Sholat,Kemudian Beliau Berkata:Hai (Anak) Ini,Tidaklah Yang Kamu Bangkit (Berdiri) Kepadanya(Berangkat Sholat) Itu Lebih Utama Dari Pada Apa Yang Sekarang Kamu Ada Padanya(Belajar Ilmu)Apabila Niatnya Benar"
          11.Abu Darda' RA Berkata:
من رأى أن الغدو إلى طلب العلم ليس بجهاد فقد نقص في رأيه وعقله
"Barang Siapa Yang Berpendapat Bahwa Sesungguhnya Pergi (Berangkat)Di Waktu Pagi Untuk Menuntut Ilmu Itu Bukan Merupakan Jihad Maka Sesungguhnya Ia Telah Berkurang Pada Pada Pendapat Dan AQalnya"


           3.Keutama'an Mengajarkan Ilmu (Pengetahuan)

                    بسم الله الرحمن الرحيم   

     A.Dalil Dalil Tentang Keutama'an Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Yang Bersumber Dari Ayat Ayat Al Qur'an.

    Adapun Dalil Dalil NaQl Yang Menjelaskan Tentang Keunggulan Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Yang Bersumber Dari Al Qur'an Antara Lain:

                   بسم الله الرحمن الرحيم

      1.Di Jelaskan Dalam Surath Attaubath:122
Allah SWT berfirman:

 وَ لِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْۤا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ
"(Dan Supaya untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepada Mereka(Kaumnya) dari medan perang, yaitu dengan mengajarkan kepada mereka hukum-hukum agama yang telah dipelajarinya (supaya mereka(Kaum) itu dapat menjaga dirinya) dari siksaan Allah, yaitu dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sehubungan dengan ayat ini Ibnu Abbas r.a. memberikan penakwilannya bahwa ayat ini penerapannya hanya khusus untuk sariyah-sariyah, yakni bilamana pasukan itu dalam bentuk sariyah lantaran Nabi saw. tidak ikut. Sedangkan ayat sebelumnya yang juga melarang seseorang tetap tinggal di tempatnya dan tidak ikut berangkat ke medan perang, maka hal ini pengertiannya tertuju kepada bila Nabi saw. berangkat ke suatu ghazwah."
(Jalalain, At-Taubah 9: Potongan Ayat 122).
        Yang Menjadi Point' Terpenting Dari Kandungan Ayat Diatas Menurut Al Ghazali Adalah Memberikan Pengajaran Dan Irsyad.

       2.Al Imron Ayath 187 Allah Berfirman:
وَاِذْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَا قَ الَّذِيْنَ اُوْتُوْا الْكِتٰبَ لَتُبَيِّنُنَّهٗ لِلنَّاسِ وَلَا تَكْتُمُوْنَهٗ ۖ فَنَبَذُوْهُ وَرَآءَ ظُهُوْرِهِمْ وَ اشْتَرَوْا بِهٖ ثَمَنًا قَلِيْلًا ۗ فَبِئْسَ مَا يَشْتَرُوْنَ
"(Dan) ingatlah (ketika Allah mengambil ikrar dari orang-orang yang diberi Alkitab) yakni tugas yang diberikan kepada mereka dalam Taurat (Hendaklah kamu menerangkannya) maksudnya isi Alkitab itu (kepada manusia dan janganlah kamu menyembunyikannya) yakni Alkitab itu. Kedua kata kerja pada kalimat ini dengan memakai 'ta' dan 'ya.' (Lalu mereka melemparkannya) maksudnya ikrar tersebut (ke belakang punggung mereka) artinya tidak mereka penuhi dan amalkan (dan mereka menukarnya dengan) mereka ambil sebagai gantinya (harga yang sedikit) berupa harta benda dunia yang mereka pungut dari rakyat bawahan dengan keunggulan mereka dalam ilmu Alkitab. Maka ilmu itu mereka sembunyikan karena takut akan lepas dari tangan. (Maka amat jeleklah tukaran yang mereka terima) atau penukaran yang mereka lakukan itu."
(Jalalain,Ali 'Imran 3: Ayat 187).
       Al Ghozali Berkata:Al Murod Dari Ayath Diatas Adalah Iyjab/Sebuah Pernyata'an Wajib Pada Mengajarkan Ilmu/Pendidikan.

         3.Surath Al BaQoroth :146 Allah SWT Berfirman :  
وَاِ نَّ فَرِيْقًا مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُوْنَ الْحَـقَّ وَهُمْ يَعلمون
"(Dan sesungguhnya sebagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran) maksudnya ciri-cirinya itu (padahal mereka mengetahui) keadaanmu dan siapa kamu yang sebenarnya."
(Jalalain,Al-Baqarah 2:penggalan Ayat 146).
       Al Ghazali Berkata:Al Murad Untuk Ayath Diatas Adalah Keharaman Menyembunyikan Ilmu Pengetahuan,Seperti Firman Allah Tentang Syahadath/Kesaksian,Dalam Surath Al BaQoroth Ayath 283.
 ۗ وَمَنْ يَّكْتُمْهَا فَاِ نَّهٗۤ اٰثِمٌ قَلْبُهٗ ۗ 
(Dan barang siapa yang menyembunyikan kesaksian, maka ia adalah orang yang berdosa hatinya). Dikhususkan menyebutkannya di sini, karena hati itulah yang menjadi tempat kesaksian dan juga karena apabila hati berdosa, maka akan diikuti oleh lainnya, hingga akan menerima hukuman sebagaimana dialami oleh semua anggota tubuhnya.
(Tafsir Jalalain  Al-Baqarah Surath Ke 2: Di Takhrij Oleh Al Ghazali Dalam Ayat 283 Tentang Kesaksian).
        Nabi Sholallahu Alaihi Wasalam Bersabda:
ما آتى الله عالما علما إلا وأخذ عليه من الميثاق ما أخذ على النبيين أن يبينوه للناس ولا يكتموه
"Tidaklah Allah Memberikan Ilmu Kepada Seorang Yang Aliem,Melainkan Dengan Allah Mengambilkan Atasnya(Orang Yang Aliem) Sebuah Janji Seperti Halnya Allah (Mengambil) Janji Atas Para nabi (Ketika Allah Memberikan Ilmu /Wahyu Pada Mereka)Yaitu Agar Mereka (Para Nabi)Menjelaskan/Mengajarkan Ilmu Tsb Kepada Manusia Dan Mereka (Para nabi)Tidak Menyembunyikannya (Oleh:Abu Na'im Dari Khaditsnya Ibnu Mas'ud,Seperti Demikian Juga Khaditsnya Abu Ghurairoth).

          4.Surath Fushilat:33 Allah SWT Berfirman.
وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّنْ دَعَاۤ اِلَى اللّٰهِ وَعَمِلَ صَا لِحًا وَّقَا لَ اِنَّنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
"(Siapakah yang lebih baik perkataannya) maksudnya, tiada seorang pun yang lebih baik perkataannya (daripada seorang yang menyeru kepada Allah) yakni mentauhidkan-Nya (mengerjakan amal yang saleh dan berkata, Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?)"
(Jalalain, Fussilat Surath Ke  41: Ayat 33)

          5.Allah Berfirman,Surath Annakhl:125.
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِا لْحِكْمَةِ وَا لْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِا لَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ ۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِا لْمُهْتَدِيْنَ
"(Serulah) manusia, hai Muhammad (kepada jalan Rabbmu) yakni agama-Nya (dengan hikmah) dengan Alquran (dan pelajaran yang baik) pelajaran yang baik atau nasihat yang lembut (dan bantahlah mereka dengan cara) bantahan (yang baik) seperti menyeru mereka untuk menyembah Allah dengan menampilkan kepada mereka tanda-tanda kebesaran-Nya atau dengan hujah-hujah yang jelas. (Sesungguhnya Rabbmu Dialah Yang lebih mengetahui) Maha Mengetahui (tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk) maka Dia membalas mereka; ayat ini diturunkan sebelum diperintahkan untuk memerangi orang-orang kafir. Dan diturunkan ketika Hamzah gugur dalam keadaan tercincang; ketika Nabi saw. melihat keadaan jenazahnya, lalu beliau saw. bersumpah melalui sabdanya, Sungguh aku bersumpah akan membalas tujuh puluh orang dari mereka sebagai penggantimu."
(Jalalain,An-Nahl 16: Ayath:125).

           6.Allah Berfirman,Al BaQoroth:129.
رَبَّنَا وَا بْعَثْ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَا لْحِكْمَةَ وَ يُزَكِّيْهِمْ ۗ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
"(Ya Tuhan kami! Utuslah untuk mereka) yakni Ahlulbait (seorang rasul dari kalangan mereka) ini telah dikabulkan Allah dengan dibangkitkannya kepada mereka Nabi Muhammad saw. (yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu) Alquran (dan mengajari mereka Alkitab) yakni Alquran (dan hikmah) maksudnya hukum-hukum yang terdapat di dalamnya (serta menyucikan mereka) dari kemusyrikan (sesungguhnya Engkau Maha Kuasa) sehingga mengungguli siapa pun (lagi Maha Bijaksana) dalam segala tindakan dan perbuatan."
(Jalalain,Al-Baqarah 2: Ayat 129).

           7.Al BaQoroth :151 Allah Berfirman.
كَمَاۤ اَرْسَلْنَا فِيْکُمْ رَسُوْلًا مِّنْکُمْ يَتْلُوْا عَلَيْكُمْ اٰيٰتِنَا وَيُزَكِّيْکُمْ وَيُعَلِّمُکُمُ الْكِتٰبَ وَا لْحِکْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَّا لَمْ تَكُوْنُوْا تَعْلَمُوْنَ ۗ  ۛ 
"(Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang rasul dari golonganmu) berhubungan dengan lafal 'utimma', yakni untuk menyempurnakan sebagaimana sempurnanya utusan Kami, yaitu Nabi Muhammad saw. (yang membacakan kepadamu ayat-ayat Kami) Alquran, (menyucikan kamu) membersihkan kamu dari kesyirikan, (mengajari kamu Alkitab) Alquran (dan hikmah) yakni hukum-hukum yang terkandung di dalamnya, (serta mengajari kamu apa-apa yang belum kamu ketahui)."
(Jalalain, Al-Baqarah 2: Ayat 151).

           8.Ali Imron:164 Allah SWT Berfirman.
لَقَدْ مَنَّ اللّٰهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ بَعَثَ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَا لْحِكْمَةَ ۚ وَاِ نْ كَا نُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
"(Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika Dia mengirim kepada mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri) maksudnya seorang Arab seperti mereka untuk mengawasi dan memberi pengertian, jadi bukan dari kalangan malaikat dan tidak pula dari bangsa asing (yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya) yakni Alquran (dan menyucikan mereka) membersihkan mereka dari dosa (serta mengajarkan kepada mereka Alkitab) yakni Alquran (dan hikmah) yakni sunah (dan sesungguhnya mereka) ditakhfifkan dari wainnahum (adalah sebelumnya) yakni sebelum kebangkitannya (benar-benar dalam kesesatan yang nyata) atau jelas."
(Jalalain, Ali 'Imran 3: Ayat 164).

          9.Surath Al Jumu'ath:02 Allah Berfirman.
هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُمِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَا لْحِكْمَةَ وَاِ نْ كَا نُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ۙ 
"(Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf) yaitu bangsa Arab; lafal ummiy artinya orang yang tidak dapat menulis dan membaca kitab (seorang rasul di antara mereka) yaitu Nabi Muhammad saw. (yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya) yakni Alquran (menyucikan mereka) membersihkan mereka dari kemusyrikan (dan mengajarkan kepada mereka Kitab) Alquran (dan hikmah) yaitu hukum-hukum yang terkandung di dalamnya, atau hadis. (Dan sesungguhnya) lafal in di sini adalah bentuk takhfif dari inna, sedangkan isimnya tidak disebutkan selengkapnya; dan sesungguhnya (mereka adalah sebelumnya) sebelum kedatangan Nabi Muhammad saw. (benar-benar dalam kesesatan yang nyata) artinya jelas sesatnya."
(QS. Al-Jumu'ah 62: Ayat 2).


      B.Khujath Khujath Tentang Keutama'an Mengajar Ilmu Pengetahuan Yang Bersumber Dari Akhbar/Informasi2 Sabda Nabi SAW.

      Adapun Khujath2 Tentang Keutama'an Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Yang Berangkat Dari Akhbar Sabda Nabi Antara Lain.

         1.Sabda Nabi Ketika Mengutus Sahabath Mu'adz Ke Negeri Yaman.

لأن يهدي الله بك رجلا واحدا خير لك من الدنيا وما فيها
"Sungguh,Akankah Supaya Allah Hendak Memberikan Hidayath Pada Seorang Laki Laki Karena Lantaran Kamu,Itu Lebih Baik Dari Pada Dunia Dan Apa Yang Ada Di Dalamnya" (Kutipan Khadits Oleh Imam Akhmad 238:5 Dari Riwayath Khaditsnya Mu'adz ,Dalam Dua Kitab Sokhikh,Al Bukhori No.2942,Muslim No 2407:34,Dari Riwayath Khaditsnya Sahl Ibn Sa'id Bahwasanya Rosulullah Bersabda Demikian Pada Sahabath Alie RA).

       2.Rosulullah SAW Bersabda:
من تعلم بابا من العلم ليعلم الناس
 أعطي ثواب سبعين صديقا
"Barang Siapa Yang Belajar Satu Bab Dari Ilmu,Agar Supaya Ia Mengajarkannya Kepada Manusia Maka Ia Di Beri Pahala (Laksana Pahala) Tujuh Puluh Orang Yang SidhiQ"
 حديث من تعلم بابا من العلم ليعلم الناس أعطي ثواب سبعين صديقا رواه أبو منصور الديلمي في مسند الفردوس من حديث ابن مسعود بسند ضعيف 
"Khadits"Barang Siapa Yang ..."Riwayath Oleh:Abu Manshur Addailami Dalam ' Musnad Al firdaus' Dari Khaditsnya Ibnu Mas'ud Dengan Kualitas Khadits Yang Dlo'if/Lemah Sanadnya"

         3.Nabi Isha Alaihisalam Bersabda:
من علم وعمل وعلم فذلك يدعى عظيما في ملكوت السموات
"Barang Siapa Yang Mengetahui(Belajar Ilmu Pengetahuan),Mengamalkan Dan Mengajarkan,Maka Yang Demikian Ia Di Panggil Sebagai Pembesar Di Kerajaan Langit"
(Riwayath Oleh Abu Nu'aim NO.8060 Dalam ' Hilyathul Auliya',Dari Riwayath Tsaur Ibn Yazied).

       4.Rosulullah SAW Bersabda :
إذا كان يوم القيامة يقول الله سبحانه للعابدين والمجاهدين ادخلوا الجنة فيقول العلماء بفضل علمنا تعبدوا وجاهدوا فيقول الله عز وجل أنتم عندي كبعض ملائكتي اشفعوا تشفعوا فيشفعون ثم يدخلون الجنة 
"Apabila Telah Terjadi Hari Qiyamath,Maka Allah SWT Berfirman Kepada Orang Orang Yang Ahli Ibadath Dan Orang Orang Yang Berjihad (Di Jalan Allah), ' Masuklah Kalian Ke Dalam Surga ',Lalau Ulama' (Orang orang Yang Berilmu) Berkata ' Dengan Lantaran Fadlilath Ilmu Pengetahuan Kamilah Mereka (Ahli Ibadath) Beribadath Dan Mereka (Orang Orang Yang Berjihad) Berjuang,Lalu Allah Azza Wa Jalla Berfirman ' Kamu Sekalian (Ulama' )Di sisiKu Laksana Sebagian Malaikatku,Syafa'atilah Mereka,Maka Kalian (Akan Dapat)Memberikan Syafa'at (Pertolongan Di Hari Qiyamath) Ulama' lalu Memberikan Syafa'at (Pada Abidien Dan Mujahid),Maka Semuanya Masuk Surga "
حديث إذا كان يوم القيامة يقول الله تعالى للعابدين والمجاهدين ادخلوا الجنة الحديث أخرجه أبو العباس الذهبي في العلم من حديث ابن عباس بسند ضعيف
"Khadits ' Ketika Telah terjadi Hari Qiyamath '.....Selengkapnya Pada Khadits,Takhrij Oleh: Abul Abbas Adzahabi ,Dalam ' Al Ilm' Dari Khaditsnya Ibnu Abbas Dengan Kualitas Sanad Yang Dlo'if "
        Yang Demikian (Menurut Al Ghazali),Hanya Ada Pada Lantaran Ilmu Yang Berkembang (Muta'adi) Dengan Di Ajarkan Bukan Pada Ilmu Yang Beku (Laaziem) Yang Tidak Berkembang.
         
           5.Rosulullah SAW Bersabda:
 إن الله عز وجل لا ينتزع العلم انتزاعا من الناس بعد أن يؤتيهم إياه ولكن يذهب بذهاب العلماء فكلما ذهب عالم ذهب بما معه من العلم حتى إذا لم يبق إلا رؤساء جهالا إن سئلوا أفتوا بغير علم فيضلون ويضلون
"Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla Itu Tidak Mencabut Ilmu Sedemikian Mencabutnya Dari Manusia,Setelah Allah menganugerahkan Ilmu Itu Pada Manusia,Akan Tetapi Ilmu Itu Akan Pergi Dengan Lantaran Kepergian (Meninggalnya) Ulama',Setiap Kali Seorang Aliem Itu Pergi (Meninggal Dunia) Maka Pergilah (Hilang) Ilmu Yang Ada Bersamanya,Sehingga Ketika Tidak Lagi Tinggal (Ada) Kecuali Para Pemimpin pemimpin Yang Bodoh bodoh,Yang Apabila Mereka Di Tanya Maka Mereka Berfatwa( Menjawab) Tanpa Berpedoman Ilmu,Maka Mereka Sesat Dan Menyesatkan (Kaumnya)"
 حديث إن الله لا ينتزع العلم انتزاعا من الناس الحديث متفق عليه من حديث عبد الله بن عمرو
  "Khadits ' Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla'...Selengkapnya pada Khadits,Khadits MutafaQ Alaihi Dari Khaditsnya Abdullah Ibn Amr Ibn Al Ash"

           6.Rosulullah Saw Bersabda:
وقال صلى الله عليه وسلم من علم علما فكتمه ألجمه الله يوم القيامة بلجام من نار
"Barang Siapa Yang Mengetahui Suatu Ilmu Lalu Ia Menyembunyikannya,Maka Allah Mengikatnya(Dengan Tali Kekang) Besuk Di Hari Qiyamath Dengan Tali Kekang Dari Api Neraka"
 حديث من علم علما فكتمه ألجم يوم القيامة بلجام من نار رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه وابن حبان والحاكم وصححه من حديث أبي هريرة قال الترمذي حديث حسن
"Khadits ' Barang Siapa Yang Mengetahui....Seutuhnya Pada Khadits,Riwayath Oleh Abu Daud (No.3658,2649) ,At-Tirmidzi,Ibnu Majah (No.257) Ibnu Khiban (No.96),Al Khakiem Dalam Kitab Al Mustadrok Juz 1 Hal.181,Al Khakiem Menyatakan Khadits Sokhikh,Dari Khaditsnya Abu Ghurairoth ,Berkata At-Tirmidzi Bahwa Khadits Ini Adalah Khadits Hasan"

          7.Nabi SAW Bersabda:
نعم العطية ونعم الهدية كلمة حكمة تسمعها فتطوى عليها ثم تحملها إلى أخ لك مسلم تعلمه إياها تعدل عبادة سنة 
"Sebaik Baik Pemberian,Dan Sebaik Baik Hadiah Adalah Kata Kata Khikmath Yang Kamu Dengar,Kemudian Kamu Lipat (Kamu Simpan)Kemudian Kamu Bawa Kepada Saudaramu Yang Muslim,Yang Mana Kamu Mengajarkan Kata Kata Khikmath Itu Padanya,(Yang Demikian )Itu Membandingi Ibadah Satu Tahun"
حديث نعم العطية ونعم الهدية كلمة حكمة تسمعها الحديث أخرجه الطبراني من حديث ابن عباس نحوه بإسناد ضعيف 
"Khadits ' Sebaik Baik Pemberian Dan Sebaik Baik Hadiyath'....Selengkapnya Pada Khadits, Takhrij/Kutipan Oleh:Atthabrani Dari Khaditsnya Ibnu Abbas ,Seperti Keada'an Khadits Di Atas Dengan Kualitas Sanad Khadits Yang Dlo'if"

           8.Rosulullah SAW Bersabda :
الدنيا ملعونة ملعون ما فيها إلا ذكر الله سبحانه وما والاه أو معلما أو متعلما
"Dunia Itu Terla'nat ,Terla'nat Pula Apa Yang Ada Di Dalamnya,Kecuali Dzikir Pada Allah ,Dan Semisalnya,Atau Pengajar (Seorang Guru),Atau Orang Yang Belajar (Murid)"
 حديث الدنيا ملعونة ملعون ما فيها الحديث أخرجه الترمذي وابن ماجه من حديث أبي هريرة قال الترمذي حسن غريب 
"Khadits ' Dunia Itu Terla'nat '....Selengkapnya Pada Teks Khadits,Takhrij Oleh Attirmidzi No.2244,Dan Ibnu Majah No.4102,Dari Khaditsnya Abu Ghurairoth,At-Tirmidzi Berkata:Bahwa Khadits (Merupakan Khadits) Khasan (Namun)Ghorieb (Asing)"

          9.Nabi Sholallahu Alaihi Wasalam Sabdo:
 إن الله سبحانه وملائكته وأهل 
سمواته وأرضه حتى النملة في حجرها حتى الحوت في البحر ليصلون على معلم الناس الخير 
"Sesungguhnya Allah,Maha Suci Dia,Malaikatnya,Penduduk Langit Dan Bumi,Sehingga Semut Yang Ada Di Sarangnya,Dan Ikan (Paus) Yang Ada Di Lautan,Itu Mendo'akan Rahmat (Selain Allah,Sedangkan Allah Yang Memberi Rakhmat,Untuk Orang Yang Mengajarkan Kebaikan Pada Manusia"
حديث إن الله وملائكته وأهل السموات وأهل الأرض حتى النملة في حجرها وحتى الحوت في البحر ليصلون على معلم الناس الخير أخرجه الترمذي من حديث أبي أمامة وقال  غريب وفي نسخة حسن صحيح
"Khadits ' Sesungguhnya Allah,Maha Suci Dia,Malaikatnya,Penduduk Langit...Oleh:Attirmidzi No.2609,Dari Khaditsnya Abi Umamath ,Attirmidzi Berkata:Khadits (Termasuk) Ghorieb,Dan Dalam Sebuah Nuskhoth (Perubahan Teks Khadits )Di Jelaskan Bahwa:Khadits (Merupakan Khadits)Hasan Lagi Sokhikh"

         10.Rosulullah SAW Bersabda:
 ما أفاد المسلم أخاه فائدة أفضل من حديث حسن بلغه فبلغه 
"Seorang Muslim Tidak Memberikan Faidath(Kemanfaatan) Kepada Saudaranya (Sesama Muslim) Suatu Faidath (Apapun),Dari Pada Sebuah Percakapan Yang Membawa Kebaikan,Yang Ia Sampaikan Padanya,Dan Saudaranya (Sesama Muslim Tsb) Pun Kemudian Menyampaikan (Percakapan Kebaikan Itu)Kembali (Pada saudaranya Sesama Muslim Yang Lain)"
حديث ما أفاد المسلم أخاه فائدة أفضل من حديث حسن 
الحديث أخرجه ابن عبد البر من رواية محمد بن المنكدر مرسلا نحوه 
"Khadits 'Seorang Muslim Tidak Memberikan Faidath'......Selengkapnya Pada Khadits,Takhrij Oleh:Ibn Abd Al Barr Dari Riwayath Khaditsnya Mukhamad Ibn Al Munkadar,Riwayath Secara Mursal Seperti Keada'an (Khadits Diatas)"
ولأبي نعيم من حديث عبد الله بن عمرو ما أهدى مسلم 
لأخيه هدية أفضل من كلمة تزيده هدى أو ترده عن ردئ
 "Bagi Kutipan Khaditsnya Abu Na'im Dari Khaditsnya Abdullah Ibn Umar,Terdapat Khadits ' Seorang Muslim Tidak Memberikan Hadiah Kepada Saudaranya Sesama Muslim Yang Lebih Utama,Dari Pada Satu Kalimat Saja Yang Memberikan Tambahnya Hidayah Padanya (Saudara Satu Muslim) Atau Bisa Mengembalikannya Dari Sesuatu Yang Hina' "

          11.Nabi SAW Bersabda:
كلمة من الخير يسمعها المؤمن فيعلمها ويعمل بها خير له من عبادة سنة 
"Satu Kalimat (Yang Baik) Dari Kalimat Kebaikan Yang Oleh Orang Mu'min Mendengarkannya,Lalu Kemudian Diajarkannya (Kalimat Itu),Dan Ia Mengamalkannya,Itu Lebih Baik Baginya Dari Pada Ibadath Setahun "
حديث كلمة من الحكمة يسمعها المؤمن فيعمل بها ويعلمها الحديث أخرجه ابن المبارك في الزهد والرقائق من رواية زيد بن أسلم مرسلا نحوه
"Khadits 'Satu Kalimat(Yang  Baik )Dari Kalimat Kebaikan....' Selengkapnya Pada Khadits (Diatas) Takhrij Oleh Ibnu Al Mubarok Pada Keterangan Tentang Zuhud Dan RoQo'iq,Dari Riwayath Khaditsnya Zaid Ibn Aslam,Riwayath Khadits Secara Mursal,Seperti (Pada) Khadits (Diatas)"
وفي مسند الفردوس من حديث أبي هريرة بسند ضعيف كلمة حكمة يسمعها الرجل خير له من عبادة سنة 
"Dan Dalam Musnad Al Firdaus Dari Khaditsnya Abu Ghurairoth Dengan Sanad Yang Dlo'if Terdapat Khadits ' Satu Kalimat Khikmath Yang Seseorang Mendengarkannya Itu Lebih Baik Baginya Dari Pada Ibadath Setahun "

         12.Nabi SAW Bepergian :
وخرج رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات يوم فرأى مجلسين أحدهما يدعون الله عز وجل ويرغبون إليه والثاني يعلمون الناس فقال أما هؤلاء فيسألون الله تعالى فإن شاء أعطاهم وإن شاء منعهم وأما هؤلاء فيعلمون الناس وإنما بعثت معلما ثم عدل إليهم وجلس معهم
"Pada Suatu Hari Rosulullah SaW Keluar(Bepergian),Kemudian Beliau Melihat Dua Majelis,Majelis Salah Satunya Adalah Majelis Yang Mereka (Yang Ada Dalam Majelis)Berdoa Kepada Allah,Dan Cinta Kepadanya,Dan Majelis Yang Kedua Adalah Majelis Yang Mereka (Yang Ada Di Dalam Majelis)Mengajarkan Manusia (Tentang Ilmu Pengetahuan),Maka Kemudian Rosulullah Bersabda:Adapun Mereka (Majelis Yang Pertama)Maka Mereka Akan Meminta/Memohon Pada Allah,Apabila Allah Menghendaki Maka Allah Memberi Mereka,Dan Apabila Allah Menghendaki Allah pun Mencegah/Tidak Memberi Mereka,Adapun Mereka (Majelis Yang Kedua)Maka Mereka Akan Mengajarkan (Ilmu Pengetahuan)Pada Manusia,Sesungguhnya Saya Diutus Hanya (Sebagai) Mualim (Yang mengajar),Kemudian Beliau Beranjak (Beralih) Pada Mejelis Yang Kedua Dan (Ikut) Duduk Bersama Mereka"
 حديث خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات يوم على أصحابه فرأى مجلسين أحدهما يدعون الله الحديث أخرجه ابن ماجه من حديث عبد الله بن عمرو بسند ضعيف
"Khadits ' Pada Suatu Hari Rosulullah Keluar (Bepergian).....Selengkapnya Pada Khadits,Takhrij Oleh Ibnu Majah Dari Khaditsnya Abdullah Ibn Umar Dengan Kualitas Sanad Yang Lemah"

           13.Rosulullah SAW Bersabda:
مثل ما بعثني الله عز وجل به من الهدى والعلم كمثل الغيث الكثير أصاب أرضا فكانت منها بقعة قبلت الماء فأنبتت الكلأ والعشب الكثير وكانت منها بقعة أمسكت الماء فنفع الله عز وجل بها الناس فشربوا منها وسقوا وزرعوا وكانت منها طائفة قيعان لا تمسك ماء ولا تنبت كلأ
"Perumpama'an Sesuatu Dari Petunjuk (Hidayath) Dan Ilmu,Yang Dengan Lantaran Itu Allah Azza Wa Jalla Mengutusku Adalah Laksana Hujan Lebat Yang Mengguyur Bumi,Dan Dari Padanya (Bumi Tsb) Ada Sebidang Tanah Yang Menerima Air,Kemudian Dari Sebidang Tanah Lalu Tumbuhlah Padang Rumput Dan Rerumputan Yang Banyak,Dan Dari Padanya Ada Sebidang Tanah Yang Menahan (Menampung Air),Lalu Allah Azza Wa Jalla Dengannya (Tanah Yang Menahan air)Memberikan Kemanfaatan Kepada Manusia,Yang Dengannya Manusia Bisa Minum,Dan Memberi Minum (Pada Binatang Ternak),Dan Dengannya Mereka Bisa Bercocok Tanam,Dan Dari padanya (Bumi Tsb),Ada Sekelompok Tanah Yang Gersang,Yang Tidak Dapat Menahan(Menampung) Air dan Tidak Menumbuhkan Rumput"
حديث مثل ما بعثني الله به من العلم والهدى الحديث متفق عليه من حديث أبي موسى اه
"Khadits 'Perumpama'an Sesuatu Dari Petunjuk (Hidayath) Dan Ilmu '.......Selengkapnya Pada Khadits,Khadits :MutafaQ Alaihi Dari Khaditsnya Abi Musa,Selesai".
      Yang Pertama Sebagai Contoh Beliau (Rosulullah )Sebutkan Bagi Orang Yang Dapat Mengambil Manfa'at Dan Ilmunya,Dan Yang Kedua Sebagai Contoh Beliau Sebutkan Bagi Orang Yang Dapat Memberikan Manfaat (Pada Orang Lain,Sedangkan Yang Ketiga,Sebagai Contoh Beliau Sebutkan Bagi Orang Yang Terhalang Dari Dua Hal Tsb,Yaitu No Satu Dan Dua).

           14.Rosulullah SAW Bersabda:

 إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث صدقة جارية او علم ينتفع به أو ولد صالح يدعو له  حديث إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث الحديث أخرجه مسلم من حديث أبي هريرة 
"Ketika Anak Adam Mati,Maka Putus Sudah Semua Amalnya,Kecuali Dari Tiga Perkara,Sodakoh Jariyah Atau Ilmu Yang Bisa Diambil Manfaat Olehnya Atau Anak Solih Yang Mendo'akannya ' Khadits Ketika Anak Adam Mati .....Takhrij Oleh: Muslim Dari Khaditsnya Abu Ghurairoth ".

          15.Rosulullah SAW Bersabda:
 الدال على الخير كفاعله حديث الدال على الخير كفاعله أخرجه الترمذي من حديث أنس وقال غريب  
"Orang Yang Menunjukan Atas Kebaikan ,Itu Seperti Orang Yang Mengerjakannya, ' Khadits Orang Yang Menunjukan Atas  Kebaikan....Takhrij Oleh:Attirmidzi Dari Khaditsnya Anas,Attirmidzi Berkata :Khadits Ghorieb"
ورواه مسلم وأبو داود والترمذي وصححه عن أبي مسعود البدري بلفظ
"Imam Muslim,Abu Daud Dan Attirmidzi(Beliau Mensokhikhkannya)Meriwayathkan Khadits Dari Abu Mas'ud Al Badri Dengan Redaksi Khadits Yang Menggunakan Lafadz:
 من دل على خير فله مثل أجر فاعله
"Barang Siapa Yang Menunjukan Atas Kebaikan Maka Baginya Mendapat Pahala,Seperti Yang Mengerjakannya"

          16.Rosulullah SAW Bersabda:
لا حسد إلا في اثنتين رجل آتاه الله عز وجل حكمة فهو يقضي بها ويعلمها الناس ورجل آتاه الله مالا فسلطه على هلكته في الخير
"Tidak Ada (Sifat) Khasud (Itu Sifat Terpuji),Kecuali Terhadap Dua Orang,Yaitu Terhadap Seorang Yang Di Anugerah khikmath(Ke Ilmuan) Oleh Allah Azza Wa Jalla ,Dimana Ia Mengkhukumi Dengannya Dan Ia Mengajarkannya Kepada Manusia,Terhadap Seorang Yang Di Limpahkan Oleh Allah Akan Harta Kekaya'an Kemudian Ia Menguasakan Untuk Membelanjakannya Di Jalan Yang Benar"
 حديث لا حسد إلا في اثنتين الحديث متفق عليه من حديث ابن مسعود 
"Khadits 'Tidak ada Sifat Khasud.....Selengkapnya Pada khadits,Riwayath Khadits Mutafak Alihi,Dari Khaditsnya Ibnu Mas'ud"

            17.Nabi SAw Bersabda :
 على خلفائي رحمة الله قيل ومن خلفاؤك قال الذين يحيون سنتي ويعلمونها عباد الله 
"Semoga Rakhmath Allah Tercurah Atas Kolifath Kholifah ku,Di tanyakan (Pada Beliau) 'Siapakah Khalifathmu? Beliau Menjawab (Bersabda):Yaitu Orang Orang Yang Menghidupkan Sunnathku,Dan Mengajarkannya Kepada Hamba2 Allah"
حديث على خلفائي رحمة الله الحديث رواه ابن عبد البر في العلم والهروي في ذم الكلام من حديث الحسن فقيل هو ابن علي وقيل ابن يسار البصري فيكون مرسلا ولابن السني وأبي نعيم في رياضة المتعلمين من حديث علي نحوه
"Khadits ' Semoga Rakhmat Allah Tercurah.....Selengkapnya Pada Khadits,Riwayath Oleh:Ibn Abd Albarr Dalam "Al Ilm'" Dan Riwayath Oleh Al Harowiyyi Tentang "Tercelanya Ilmu Al Kalam" Dari Khaditsnya Al Hasan,Maka Di Katakan :Dia (Al Khasan) Adalah Putra Sahabat Alie,Dan Dikatakan Pula,Dia Adalah Ibnu Yasar Al Basri,Keberada'an Khadits Termasuk Mursal,Untuk Imam Ibn Siniy,Dan Abu Na'im Dalam 'Riyadlotul Muta'alimien Dari Khaditsnya Alie,Meriwayatkan Seperti Khadits Diatas"


      C.Khujath Khujath Tentang Keutama'an Mengajar Ilmu Pengetahuan Yang Bersumber Dari Atsar/Informasi2 Pernyata'an Para Sahabat Nabi SAW,Yang Di Sandarkan Pada Sabda Beliau.

      Adapun Atsar 2 Yang Berhubungan Dengan Keutama'an Mengajarkan Ilmu Antara Lain Sebagai Berikut:

         1.Sahabat Umar RA Berkata:
من حدث حديثا فعمل به فله مثل أجر من عمل ذلك العمل 
"Barang Siapa Yang Menceritakan Suatu Khadits,Lalu Ia Mengamalkannya,Maka Baginya (Mendapatkan Pahala)Seumpama Pahala Orang Yang Mengamalkan Amal Itu"

        2.Ibnu Abbas RA Berkata:
معلم الناس الخير يستغفر له كل شيئ حتى الحوت فى البحر
"Orang Yang Mengajarkan Kebaikan Pada Manusia,Itu Setiap Sesuatu Akan Memintakan Ampunan Untuknya,Sampaipun Ikan (Paus) Di Lautan"

        3.Sebagian Ulama' Berkata:
  العالم يدخل فيما بين الله وبين خلقه فلينظر كيف يدخل 
"Seorang Aliem,Itu Akan Masuk Pada Urusan Yang Berada Diantara Allah (Tuhan) Dan MakhluQnya (Manusia),Maka Hendaklah Ia Memperhatikan Bagaimanakah Ia Akan Bisa Masuk? "

        4.Jejak Sufyan Atsauri.
وروى أن سفيان الثوري رحمه الله قدم عسقلان فمكث لا يسأله إنسان فقال اكروا لي لأخرج من هذا البلد هذا بلد يموت فيه العلم وإنما قال ذلك حرصا على فضيلة التعليم واستبقاء العلم به 
"Dan Di Riwayathkan Bahwa" Sesungguhnya Imam Sufyan Atsauri Rokhimahullah Telah Tiba Di Negeri AtsQolan,Kemudian Ia Tinggal (Menetap) Dimana Di Tempat Itu Tidak Ada Orang Yang Bertanya Kepadanya (Tentang Ilmu) Kemudian Ia Berkata" Bekalilah Saya Agar Saya Dapat Keluar Dari Negeri Ini,Ini Adalah Negeri Yang Di Dalamnya Ilmu Itu Mati" Beliau Berkata Demikian Sesungguhnya Hanya Karena Beliau Sangat Ingin Mengemukakan Atas Keunggulan Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Dan Akan Kekalnya Ilmu Dengan Pengajaran "
  
         5.Atho' Rodliyallahu Anhu Berkata:
دخلت على سعيد بن المسيب وهو يبكي فقلت ما يبكيك قال ليس أحد يسألني عن شيء
"Saya Masuk Pada Sa'id Ibn Al Musayab,Dimana Beliau Sedang Menangis,Lalu Saya Bertanya,Apakah Yang Membuat Engkau Menangis?Beliau Menjawab:Tidak Ada Seorangpun,Yang Menanyakan Kepadaku Tentang Sesuatu (Ilmu Pengetahuan)"
    
        6.Sebagian Ulama' Salafusholikien Berkata:
العلماء سرج الأزمنة كل واحد مصباح زمانه يستضيء به أهل عصره
"Ulama' Itu Pelita Masa (Zaman),Masing Masing Setiap Salah Satu Dari Mereka Adalah Lentera Masanya,Dimana Orang orang Pada Masanya Itu,Meminta Penerangan Padanya"

       7.Al Khasan Rokhimahullahu Berkata:
لولا العلماء لصار الناس مثل البهائم أي أنهم بالتعليم يخرجون الناس من حد البهيمية إلى حد الإنسانية
"Seandainya Saja Bukan Karena Ulama,Maka Manusia Menjadi Seperti Binatang,Ma'nanya Sesungguhnya Dengan Lantaran Pengajaran,Mereka (Ulama')Mampu Mengeluarkan Manusia Dari Batas Kebinatangan Ke Batas Insaniyath (Kemanusiaan)"

       8.Ikrimath Berkata:
إن لهذا العلم ثمنا قيل وما هو قال أن تضعه فيمن يحسن حمله ولا يضيعه
"Sesungguhnya Untuk Ilmu Ini Mempunyai Harga,Di Tanyakan ' Apakah Harga Itu? Beliau Menjawab,Kamu Menempatkannya Pada Orang Yang Baik Membawanya,Dan Ia Tidak Menyia Nyiakannya"

        9.Yakhya Ibn Mu'adz Berkata:
 العلماء أرحم بأمة محمد صلى الله عليه وسلم من آبائهم وأمهاتهم قيل وكيف ذلك قال لأن آباءهم وأمهاتهم يحفظونهم من نار الدنيا وهم يحفظونهم من نار الآخرة
"Ulama' Itu Lebih Sayang Kepada Umath Mukhamad SAW,Dari Pada Ayah Dan Ibu Mereka,Di Tanyakan kepada Beliau,Bagaimanakah Demikian Itu??Beliau Menjawab Karena Ayah Dan Ibu Mereka Menjaga Mereka Dari Api Dunia,Sedangkan Ulama' Menjaga Mereka Dari Api Neraka (Akhirath)"
 وقيل أول العلم الصمت ثم الاستماع ثم الحفظ ثم العمل ثم نشره 
    "Di Katakan Bahwa ' Awal Ilmu Itu Adalah Diam,Kemudian Mendengarkan,Kemudian Menghafalkan,Kemudian Mengamalkan,Kemudian Menyebarkannya' "
وقيل علم علمك من يجهل وتعلم ممن يعلم ما تجهل فإنك إذا فعلت ذلك علمت ما جهلت وحفظت ما علمت 
     "Dan Telah Di Katakan Bahwa ' Ajarkanlah Ilmu Pada Orang Yang Masih Bodoh (Tidak Tahu),Dan Belajarlah Pada Orang Yang Berilmu,Tentang Apa Yang Kamu Belum Tahu (Bodoh),Sesungguhnya Jika Kamu Melakukan Hal Yang Demikian Maka Kamu Bisa Mengetahui Tentang Apa Yang Kamu Bodoh (Belum Tahu),Dan Kamu Bisa Menjaga Apa Yang Telah Kamu Ketahui ' ".

        10.Muadz Ibn Jabal Berkata Tentang Pengajaran (Ilmu Pengetahuan) Dan Belajar (Mengkaji Ilmu Pengetahuan) Dan Saya (Al Ghazali )Melihatnya Sebagai Riwayath yang Marfu' :
 تعلموا العلم فإن تعلمه لله خشية وطلبه عبادة ومدارسته تسبيح والبحث عنه جهاد وتعليمه من لا يعلمه صدقة وبذله لأهله قربة وهو الأنيس في الوحدة والصاحب في الخلوة والدليل على الدين والمصبر على السراء والضراء والوزير عند الأخلاء والقريب عند الغرباء ومنار سبيل الجنة يرفع الله به أقواما فيجعلهم في الخير قادة سادة هداة يقتدى بهم أدلة في الخير تقتص آثارهم وترمق أفعالهم وترغب الملائكة في خلتهم وبأجنحتها تمسحهم وكل رطب ويابس لهم يستغفر حتى حيتان البحر وهوامه وسباع البر وأنعامه والسماء ونجومها
"Belajarlah Ilmu,Maka Sesungguhnya Belajarnya Karena Allah Itu Adalah Khosyath (Takut Beserta Takwa),Menuntutnya Itu Adalah Ibadath,Mempelajarinya Itu Adalah Tasbih,Membahasnya Itu Adalah Jihad,Mengajarkannya Kepada Orang yang Belum Mengetahuinya Itu Adalah Sodakoh,Memberikannya Kepada Yang Berhak Atas Ilmu Tsb Adalah Upaya Pendekatan Diri Kepada Allah,Ilmu Itu Adalah Yang Menentramkan Di Kala Sendirian ,Teman Di Kala Menyendiri Dalam Kesepian,Penunjuk Pada Agama,Pembuat Sabar Dikala Dalam Keadaan Suka Dan Duka,laksana Kepercaya'an Ketika Berada Di Hadapan Sahabat Dekat,Laksana Kerabat Di Kala Dalam Kalangan Orang Asing,Dan Sebagai Menara Jalan Menuju Surga,Dengan Lantaran Ilmu Itu Allah Mengangkat(Derajatnya) Kaum Kaum(Ulama' /Pemilik Ilmu),Kemudian Dengannya Allah Menjadikan Mereka Dalam Kebaikan Sebagai Yang Di Ikuti,Pemimpin Yang Banyak Memberikan Petunjuk Yang Senantiasa Mereka Di Ikuti,Yang Menjadi Dalil Dalil (AQliyath/Logika) Dalam Suatu Kebaikan,Yang Jejak Jejak Mereka Di Jadikan Kisah (Dalam Pengetahuan Sejarah)Dan Perbuatan Mereka Di Perhatikan,Malaikatpun Senang Dalam Menjadikan Mereka Sebagi Teman Dekat,Dan Dengan Sayap Sayapnya Para Malaikat Mengusap (Wajah )Mereka,Dan Setiap Sesuatu Yang Basah Dan Kering,Hingga Ikan Di Lautan Dan Serangganya,Binatang Buas Dan Binatang Jinak Daratan,Serta Langit Dan Bintang Bintangnya Memohonkan Ampunan Untuk Mereka"
 حديث معاذ تعلموا العلم فإن تعلمه لله خشية وطلبه عبادة الحديث بطوله رواه أبو الشيخ ابن حبان في كتاب الثواب وابن عبد البر وقال ليس له إسناد قوي
"Tentang Khaditsnya Muadz ' Belajarlah Ilmu,Maka Sesungguhnya Belajarnya Karena Allah........Selengkapnya Pada Khadits,Dengan Panjangnya Khadits,Riwayath Oleh Abu Syekh Ibnu Jinan Dalam "Kitabutsawab" Dan Oleh Ibnu Abd Albarr,Berkata Ibnu Abd Al Barr:Baginya (Khadits Dengan Redaksi Teks Yang Panjang)Tidak Memiliki Musnad Yang Kuat"
       Di Akhiran Pembahasan Mengenai Atsarushohabath Ini Di Jelaskan Pula Oleh Imam Al Ghazali Tentang Khakikat Ilmu,Kemudian Beliau Berkata:
لأن العلم حياة القلوب من العمى ونور الأبصار من الظلم وقوة الأبدان من الضعف يبلغ به العبد منازل الأبرار والدرجات العلى والتفكر فيه يعدل بالصيام ومدارسته بالقيام به يطاع الله عز وجل وبه يعبد وبه يوحد وبه يمجد وبه يتورع وبه توصل الأرحام وبه يعرف الحلال والحرام وهو ام والعمل تابعه يلهمه السعداء ويحرمه الأشقياء نسأل الله تعالى حسن التوفيق 
"Karena Ilmu Itu Adalah Kehidupan Hati,Dari Kebuta'an (Mata Hati) Dan Sinarnya Penglihatan Mata Hati Dari Kegelapan,Dan Ilmu Itu Adalah Kekuatan Badan Dari Kelemahan,Yang Dengan Lantaran Ilmu Tsb Bisa Menghantarkan Seorang Hamba Pada Kedudukan Kedudukan Orang Orang Yang Bajik,Dan Bisa Menghantarkan Seorang Hamba Pada Derajat Yang Tinggi.
      TafaQur Tentang Ilmu Itu Bisa Membandingi Puasa,Dan Mempelajarinya Membandingi Mendirikan Waktu2 Malam(Dengan Sholat Sunnat dsb).
     Dengan Lantaran Ilmu Itu Allah Azza Wa Jalla Di Taati,Dengannya Allah Itu Di Sembah,Dengannya Allah Di Taukhidkan,Dengannya Pula Allah Di Muliakan KeagunganNYA,Dengannya Seorang Hamba Bisa Menjadi Waro',Dengannya Seorang Hamba Bisa Menyambung Sanak Kerabat,Dengannya Pula Bisa Di Ketahui Tentang Khalal Dan Kharam.
      Ilmu Itu Adalah Pemimpin Sedangkan Amal Pengikutnya,Dan Dengan Ilmu Itu Allah Memberikan Ilham Pada Orang Orang Yang Beruntung,Dan Allah Menghalangi ( Datangnya Ilham)Dengan Lantaran Ilmu Itu,Pada Orang Orang Yang Celaka,Dan Kami Memohon Pada Allah Dengan Sebaik Baiknya TaufiQ.



                Selesai.......

Dengan Pertolongan Allah Yang Maha Pemurah,Pengasih Dan Penyayang,Pada Hari Minggu 03 November 2019.
    Sholawat Beserta Salam Semoga Senantiasa Tercurah Kehariba'an Nabi Agung SAW pada Keluarga Dan Sahabatnya Dan Pada Setiap Sahaya Yang Terpilih,Dan Kami Memohon Pada Allah Yang Maha Memberi Agar Allah Senantiasa Menjaga Kita Dari Sifat Riya',Sifatnya Allah Adalah Tuhan Yang Maha Melipat gandakan Pahala Kami.





                               Jakarta,03 November 2019


                                Mujierokhman Pegiringan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keragaman Pengetahuan Al Qur'an

penyegaran Kembali Memaknai AlQur'an